Salam

Mari Tertib Berlalu Lintas

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Aceh dan jajaran akan memaksimalkan penerapan kawasan tertib lalu lintas atau KTL sebagai upaya edukasi masyarakat dalam menciptakan lalu lintas yang tertib dan aman.

TERHITUNG sejak 15 hingga 28 Juli 2024, Polda Aceh be-serta Polres jajaran melaksanakan Operasi Patuh Seulawah 2024. Sebanyak 700 personel diturunkan dalam operasiyang mengangkat tema ‘Tertib Berlalu Lintas demi Terwujudnya Indonesia Emas’.

Ada tujuh pelanggaran yang menjadi prioritas dari pelaksana-an operasi ini. Yaitu pengemudi yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI, dan pengemudi yang tidak menggunakan safety belt.

Selain itu pengemudi atau pengendara ranmor dalam penga-ruh atau mengkonsumsi alkohol, pengendara ranmor yang me-lawan arus, dan terakhir pengemudi yang melebihi batas kece-patan.

Upaya Polda Aceh melaksanakan Operasi Patuh Seulawah 2024 tentunya patut didukung oleh semua pihak, karena ini me-rupakan bagian dari upaya menekan angka kecelakaan lalu lin-tas yang terjadi. Setiap kecelakaan hampir sebagian besarnya berkorelasi dengan pelanggaran, dan untuk itulah operasi ini menjadi penting dilaksanakan dalam upaya menumbuhkan ke-dasaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas.

Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko, sebagaimana diberitakan Serambi, Selasa (16/7/2024), menyebutkan, berdasarkan ana-lisa dan evaluasi keamanan, keselamatan, ketertiban dan ke-lancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas) di wilayah hukum Pol-da Aceh, pelanggaran lalu lintas pada tahun 2023 sebanyak 25.108 kasus dan medio Januari-Juni 2024 sebanyak 12.501 kasus.

Sedangkan kecelakaan lalu lintas berdasarkan Integrated Road Safety Management System (IRSMS), tahun 2023 seba-nyak 3.542 kasus dengan korban meninggal dunia mencapai 718 orang, dan pada medio Januari-Juni 2024 sebanyak 1.795 kasus dengan korban meninggal dunia sebanyak 340 orang.

Kapolda mengatakan, korban meninggal dunia akibat pelang-garan lalu lintas merupakan permasalahan yang kompleks dan ti-dak dapat ditangani oleh Polri sendiri.

“Diperlukan sinergi antarpemangku kepentingan dalam mene-mukan akar masalah dan menentukan solusi penyelesaiannya secara menyeluruh guna menurunkan angka pelanggaran dan ke-celakaan lalu lintas serta meminimalisir angka fatalitas,” kata-nya.

Kalau kita jujur, akar masalah sebenarnya ada pada rendah-nya kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas. Masih ba-nyak kita temui pengendara sepeda motor yang tidak menggu-nakan helm, melanggar rambu lalu lintas, anak-anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan, pe-ngendara mobil yang ngebut tanpa safety belt, dan berbagai pe-langgaran lainnya.

Karena itu, benar sekali seperti disampaikan Kapolda Aceh, butuh sinergi antarpemangku kepentingan untuk mewujudkan masyarakat yang tertib berlalu lintas. Sehingga dengan tumbuh-nya kesadaran itu, dengan sendirinya akan ikut mengurangi ke-celakaan lalu lintas yang terjadi.

Tetapi di luar hal tersebut, yang perlu juga menjadi per-hatian adalah profesionalitas jajaran di lapangan. Jangan sampai kegiatan operasi ini justru dimanfaatkan oleh ok-num-oknum tertentu di lapangan untuk mencari keuntungan pribadi. Laksanakanlah kegiatan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan untuk menghindari prasangka buruk dari masyarakat.(*)

POJOK

BCA laporkan rekening terlibat judi online ke OJK
Mantap, termasuk bandar yang cuma simpan uang kan?

Tu Sop dinilai jadi penentu di pilgub Aceh
Ya, tergantung juga siapa yang nilai, hehehe...

Sampah meningkat selama Popda di Aceh Timur
Wajar dong. Baru aneh kalau meningkat tanpa sebab

Berita Terkini