Air Bersih

Musim Kemarau Berdampak pada Sumber Air Baku PDAM Mountala Menyusut

Penulis: Indra Wijaya
Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam kurun dua hari terakhir, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala Kabupaten Aceh Besar menyalurkan sedikitnya 69 ton air bersih untuk beberapa titik di Kecamatan Lhoknga, yang sebagian besar sumurnya kering, selama musim kemarau satu bulan terakhir.

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dirut PDAM Mountala Ir Sulaiman mengatakan air baku yang mulai berkurang itu juga berdampak dengan kurangnya distribusi ke beberapa Kawasan wilayah PDAM Mountala.

Ia juga meminta agar masyarakat agar lebih menghemat air dan tidak menerapkan perilaku boros.

Lantaran kemarau panjang ini diperkirakan akan terjadi hingga akhir Agustus nanti.

"Dan masyarakat diminta juga untuk melakukan penyimpanan air mandiri. Jadi ketika air tidak ada, masih ada stok di rumah masing-masing," katanya kepada.

"Yang bisa kita lakukan saat ini, hanya menyarankan masyarakat agar lebih berhemat air. Paling tidak dari sekarang masyarakat menyediakan tempat penyetokan air. Karena sekarang kondisi sejumlah wilayah kering," sambungnya.

Baca juga: Kerahkan 14 Truk Tangki, Pemkab Aceh Besar Salurkan Air Bersih ke 20 Gampong di Lhoknga

Pasalnya kekeringan dampak musim kemarau ini terjadi hampir terjadi di seluruh wilayah di Aceh.

Meski kesulitan mendapat stok air baku akibat penyusutan sungai, pihaknya tidak membatasi Ketika mendistribusikan air bersih kepada pelanggan.

Kekeringan terparah akibat kurangnya air baku tersebut, terjadi di Kawasan Mata Ie, Baitussalam (Kajhu).

Sementara untuk wilayah Krueng Aceh suplai hanya berkurang sedikit. Namun daerah kawasan ujung penyaluran seperti Kajhu agak terhambat.

Kemudian wilayah Mata Ie lantaran sumber air bakunya mengering, distribusi air yang dilakukan hanya untuk wilayah di sekitar pompa saja.

"Hal itu untuk menjaga-jaga supaya pipa tidak kosong saja. Tapi kalau Mata Ie itu kering, dampaknya hingga ke Peukan Bada. Masyarakat tidak mendapat air," pungkasnya.(*)

Berita Terkini