Sholat Tahajud

Ustadz Adi Hidayat Sarankan Surat Pendek Ini untuk yang Sedang Belajar

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi shalat malam

Sholat Tahajud adalah sholat sunah yang paling utama. Tercantum dalam Al Qur'an, sholat ini juga punya keutamaan istimewa.

SERAMBINEWS.COM - Ummat muslim dianjurkan memperbanyak menunaikan ibadah sunah selama hidup di dunia ini.

Ibadah sunah di antaranya menunaikan sholat malam atau sholat tahajud.

Jumlah rakaat sholat tahajud minimal dua rakaat, maksimal tanpa batas.

Sholat Tahajud adalah sholat sunah yang paling utama. Tercantum dalam Al Qur'an, sholat ini juga punya keutamaan istimewa.

"Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu,  mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Surat al Isra ayat 79)

Namun, tidak semua orang mampu bangun dari tidurnya yang nyenyak untuk melaksanakan sholat sunah.


Berikut sejumlah tips dari Ustadz Adi Hidayat, bagi yang sedang belajak melaksanakan Sholat Tahajud.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, bagi yang sedang belajar Sholat Tahajud, dapat memulainya dari dua rakaat dan membaca surat pendek favorit.

Apakah bacaan surat favorit tersebut? Diketahui, surat pendek yang sering dibaca umat muslim adalah Surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, tiga bacaan surat pendek ini cocok untuk pemula atau yang sedang belajar.

"Saya selalu mengatakan, kalau pengen tahajud dimulai maka mulai dengan dua rakaat tahajud satu witir dan gunakan surah paling favorit yang bisa kita ucapkan. Kita bisa bacakan tiga qul, tutup witir dengan satu rakaat Al Ikhlas. Ikhlas banget, saking ikhlasnya cuma satu ya oke," jelas Ustaz Adi Hidayat.

 Ustadz Adi Hidayat kemudian menjelaskan, apabila sudah terbiasa melaksanakan Sholat Tahajud, biasanya akan membaca surat pendek seperti yang dibutuhkan.

"Tapi kalau sudah paham esensi tahajud yang dibaca itu kadang kalau sudah mengerti surat yang sesuai dengan kebutuhannya tuh tingkat tertingginya," ungkap Ustadz Adi Hidayat, dikutip dari akun YouTube Adi Hidayat Official.

UAH juga menyebutkan salah satu contohnya membaca Surat Al Insyirah ketika sedang mengalami masalah hidup yang berat.

"Misal, sedang apa persoalan yang berbeda ke jiwa. Nggak harus tinggi-tinggi baca rakaat pertama Allah, kedua Al Insyirah, gitu nggak harus tinggi-tinggi dan kita merasakan itu," lanjutnya.

Niat Sholat Tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab-latin: Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Melafalkam niat sebaiknya dilakukan dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm (Allahu Akbar, dan seterusnya seperti melaksanakan shalat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.

Doa Sholat Tahajud

Dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) dari Kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, doa setelah sholat tahajud sebagai berikut.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ

Arab-latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR. Muslim, Ibnu Majah, dan Ahmad).


Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bacaan Sholat Tahajud, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Surat Pendek Ini untuk yang Sedang Belajar, 

Berita terkait lainnya

Berita Terkini