Hal itu disampaikan oleh Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, saat mengunjungi penyandang talasemia yang sedang menjalani transfusi darah di Gedung Onkologi RSUDZA, Banda Aceh, Jumat (2/8/2024).
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Jumlah penyandang thalassemia yang melakukan transfusi darah di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, mencapai puluhan orang dalam sepekan.
Oleh karena itu, PMI Kota Banda Aceh membutuhkan stok darah yang banyak untuk proses itu.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri, saat mengunjungi penyandang talasemia yang sedang menjalani transfusi darah di Gedung Onkologi RSUDZA, Banda Aceh, Jumat (2/8/2024).
Haeqal menyebutkan, saat ini ada sekitar 700-an penyandang talasemia di seluruh Aceh.
Sementara yang melakukan transfusi darah di RSUDZA pada Senin-Kamis sekitar 50 orang [er hari.
Sedangkan jumlah yang melakukan transfusi darah pada Jumat jumlah di bawah 30 orang, seperti pada Jumat kemarin yang datang 26 orang.
Baca juga: Banda Aceh Target PAD Rp 411 Miliar untuk APBK 2025, Meningkat Dibanding Sebelumnya, Manfaatkan PON
Karena banyaknya jumlah pasien, maka PMI Kota Banda Aceh membutuhkan stok darah yang cukup setiap minggunya untuk penyandang Thalasemia.
Jumlah itu belum lagi untuk kebutuhan pasien darurat lainnya.
Oleh karena itu, kata Haeqal, kesadaran masyarakat untuk mau donor darah sukarela secara rutin sangat dibutuhkan agar pasien yang membutuhkan darah di rumah sakit mudah mendapatkan darah.
Selama ini, lanjut Haekal, program ASN berdonor yang dijalankan Pemerintah Aceh dan kegiatan donor darah rutin dari TNI-Polri sangat membantu PMI Kota Banda Aceh dalam memenuhi permintaan darah pasien di rumah sakit.
“Tapi sekarang rata-rata pendonor rutin sukarela di Banda Aceh dan sekitarnya didominasi oleh orang dewasa. Kami ingin ke depan generasi muda juga berpartisipasi aktif ikut donor darah sukarela secara rutin,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini memang anak muda yang mendonorkan darah ada, tapi jumlahnya masih kalah dengan orang dewasa.
Baca juga: Lahan Kosong di Aceh Besar Terbakar, Api Diperkirakan dari Pembakaran Sampah, Menjalar ke Rerumputan
Biasanya jumlah pendonor kalangan muda banyak saat ada kegiatan di kampus atau komunitas.
“Tapi kita pingin donor darah ini jadi lifestylenya anak muda, karena donor darah banyak manfaatnya," jelas Haeqal.
Ia mengatakan, selama ini secara berkala PMI Kota Banda Aceh melakukan kegiatan sosialisasi donor darah di sekolah dan perguruan tinggi.
Ia berharap, kesadaran masyarakat Aceh, khususnya generasi muda untuk donor darah bisa meningkat sehingga pasien yang membutuhkan darah di rumah sakit tidak sulit dalam mendapatkan darah. (*)