3 Surah yang Dibaca Cawagub Aceh Fadhlullah saat Uji Baca Al-Quran, Ini Arti dan Tafsirnya
SERAMBINEWS.COM - Bakal calon wakil gubernur Aceh, Fadhlullah atau Dek Fad menjalani uji baca Al-Quran di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Rabu (4/9/2024) pagi.
Dek Fad mendapatkan nomor urut tampil pertama untuk membaca Al-Quran.
Mendapatkan giliran pertama untuk membaca Al-Quran, Dek Fad mendapatkan maqrak Surat Ali Imran ayat 50-52, Al-Hajj ayat 27-29, dan Surat Al-Qariah ayat 1-11.
- Berikut bunyi dan terjemahan ayat 50-52 Surat Ali Imran:
Ayat 50:
وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ ٱلتَّوْرَىٰةِ وَلِأُحِلَّ لَكُم بَعْضَ ٱلَّذِى حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُم بِـَٔايَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Arab-Latin: Wa muṣaddiqal limā baina yadayya minat-taurāti wa li`uḥilla lakum ba'ḍallażī ḥurrima 'alaikum wa ji`tukum bi`āyatim mir rabbikum, fattaqullāha wa aṭī'ụn
Artinya: Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Tafsir Ringkas Kemenag
Bukan saja sebagai rasul, aku juga sebagai seorang yang membenarkan inti ajaran kitab Taurat yang datang sebelumku, yaitu ajaran tauhid, dan karenanya kitab Injil tidaklah bertentangan dengan Taurat dan juga tidak dimaksudkan untuk menghapus seluruh ajarannya. Dan jika ada hukum yang dihapus, maka hal itu agar aku bisa meringankan beberapa hukum yang dianggap berat, antara lain, dengan menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan hukumnya untukmu. (Lihat juga Surah al-Anam/6: 146, al-Araf/7: 163). Dan aku benar-benar datang kepadamu dengan membawa suatu tanda, mukjizat, dari Tuhanmu. Karena itu, hai Bani Israil, bertakwalah kepada Allah yakni peliharalah diri kalian dari hal-hal yang bisa melahirkan murka Allah, dan taatlah kepadaku dengan mengikuti ajaranku.
Ayat 51:
إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ
Arab-Latin: Innallāha rabbī wa rabbukum fa'budụh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
Artinya: Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.
Tafsir Ringkas Kemenag
Karena itu, ketahuilah dan saksikanlah, hai Bani Israil, sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia dan jangan menyembah aku atau ibuku. Inilah jalan yang lurus dan benar.”
Ayat 52:
فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ ٱلْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ قَالَ ٱلْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Arab-Latin: Fa lammā aḥassa 'īsā min-humul-kufra qāla man anṣārī ilallāh, qālal-ḥawāriyyụna naḥnu anṣārullāh, āmannā billāh, wasy-had bi`annā muslimụn
Artinya: Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
Tafsir Ringkas Kemenag
Meski Nabi Isa telah berupaya untuk mengajak mereka kepada tauhid dan diperkuat oleh berbagai mukjizat, mereka tetap menolak bahkan mengancam akan menyalibnya. Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka, Bani Israil, dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk menegakkan agama Allah?” Para Hawariyyun, sahabat-sahabat setianya, menjawab, “Kamilah penolong agama Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang muslim, yaitu orang-orang yang benar-benar berserah diri kepada Allah.
- Berikut bunyi ayat 27-29 surat Al Hajj beserta terjemahannya:
Ayat 27:
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Arab-Latin: Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa 'alā kulli ḍāmiriy ya`tīna ming kulli fajjin 'amīq
Artinya: Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan serulah manusia, wahai Ibrahim, untuk mengerjakan haji mengunjungi Baitullah guna melaksanakan rangkaian manasik haji setelah engkau meninggikan fondasi Kakbah dan membebaskannya dari kemusyrikan, niscaya mereka akan datang kepada seruan-mu sesuai kemampuannya, dengan berjalan kaki bagi yang berjarak dekat, atau mengendarai setiap kuda atau unta yang kurus, karena jauhnya perjalanan menuju Kakbah hingga kehabisan bekal. Mereka datang untuk menunaikan ibadah haji dari segenap penjuru dunia, baik yang dekat maupun yang jauh.
Ayat 28:
لِّيَشْهَدُوا۟ مَنَٰفِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْلُومَٰتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۖ فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْبَآئِسَ ٱلْفَقِيرَ
Arab-Latin: Liyasy-hadụ manāfi'a lahum wa yażkurusmallāhi fī ayyāmim ma'lụmātin 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa kulụ min-hā wa aṭ'imul-bā`isal-faqīr
Artinya: Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.
Tafsir Ringkas Kemenag
Dengan memenuhi seruan Nabi Ibrahim, mengunjungi Baitullah guna menunaikan ibadah haji, kaum muslim mendapat keuntungan dunia akhirat, yakni agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka, terutama menguatkan perasaan bersaudara di antara umat muslim, dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan dalam rangkaian manasik haji seperti berkurban dengan mengumandangkan takbir pada hari raya haji atau hari Tasyriq, yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah atas rezeki yang Dia berikan kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya, sebagai tanda bersyukur dan sebagian lagi berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir sebagai tanda peduli dan berbagi dengan kaum duafa hingga perasaan gembira itu dirasakan bersama.
Ayat 29:
ثُمَّ لْيَقْضُوا۟ تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا۟ نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا۟ بِٱلْبَيْتِ ٱلْعَتِيقِ
Arab-Latin: ṡummalyaqḍụ tafaṡahum walyụfụ nużụrahum walyaṭṭawwafụ bil-baitil-'atīq
Artinya: Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
Tafsir Ringkas Kemenag
Setelah wukuf dilakukan, bermalam di Muzdalifah dan melontar jumrah usai dilaksanakan, maka kemudian para tamu Allah hendaklah menghilangkan kotoran yang ada di badan mereka dengan tahalul awal, memotong rambut, kemudian hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka, jika mereka bernazar, dan melakukan tawaf ifadah sekeliling rumah tua, Baitullah, yang dibangun sejak zaman Adam, kemudian melakukan tahalul kedua yang membolehkan melakukan semua larangan berihram.
- Bunyi dan terjemahaan ayat 1-11 Surat Al-Qariah.
Ayat 1:
ٱلْقَارِعَةُ
al-qāri’ah
Artinya: Hari Kiamat
Tafsir Ringkas Kemenag
Hari kiamat yang mengerikan;
Ayat 2:
مَا ٱلْقَارِعَةُ
mal-qāri’ah
Apakah hari Kiamat itu?
Tafsir Ringkas Kemenag
apakah hari kiamat itu? Allah mengulang penyebutan kata “al-Qari’ah” untuk menggugah perhatian manusia tentang kengeriannya dan peristiwa-peristiwa dahsyat yang terjadi pada hari itu.
Ayat 3:
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ
wa mā adrāka mal-qāri’ah
Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu?
Tafsir Ringkas Kemenag
Allah mengulangi sekali lagi pertanyaan itu agar manusia semakin tergugah, “Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?”
Ayat 4:
يَوْمَ يَكُونُ ٱلنَّاسُ كَٱلْفَرَاشِ ٱلْمَبْثُوثِ
yauma yakụnun-nāsu kal-farāsyil-mabṡụṡ
Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,
Tafsir Ringkas Kemenag
Allah menggambarkan dahsyatnya hari kiamat melalui dua hal, yaitu keadaan manusia dan gunung-gunung. Pada hari kiamat itu manusia seperti laron yang beterbangan. Mereka berlarian tidak tentu arah, kacau balau, dan tidak lagi menghiraukan sekelilingnya.
Ayat 5:
وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ
wa takụnul-jibālu kal-‘ihnil-manfụsy
Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan pada hari kiamat itu pula gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Gunung yang demikian kekar diempaskan sehingga menjadi abu, kemudian disapu oleh angin dahsyat hingga beterbangan, menjadikan bumi terhampar rata.
Ayat 6:
فَأَمَّا مَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ
fa ammā man ṡaqulat mawāzīnuh
Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya,
Tafsir Ringkas Kemenag
Maka adapun orang yang berat timbangan kebaikan-nya, baik berupa ibadah ritual maupun sosial yang dikerjakan dengan ikhlas,
Ayat 7:
فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ
fa huwa fī ‘īsyatir rāḍiyah
Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan.
Tafsir Ringkas Kemenag
maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan dan membahagiakan. Itulah surga yang penuh nikmat.
Ayat 8:
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ
wa ammā man khaffat mawāzīnuh
Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
Tafsir Ringkas Kemenag
Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikan-nya dan kalah berat dibanding timbangan keburukannya karena lebih banyak berbuat maksiat dan kebatilan daripada taat dan kebajikan
Ayat 9:
فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ
fa ummuhụ hāwiyah
Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Tafsir Ringkas Kemenag
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Ayat 10:
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْ
wa mā adrāka mā hiyah
Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
Tafsir Ringkas Kemenag
Menggugah perhatian manusia tentang neraka Hawiyah itu, Allah berfirman, “Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?”
Ayat 11:
نَارٌ حَامِيَةٌۢ
nārun ḥāmiyah
(Yaitu) api yang sangat panas.
Tafsir Ringkas Kemenag
Neraka Hawiyah itu adalah api yang sangat panas dan menjadikan apa saja yang masuk ke dalamnya hancur lebur dan leleh.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)