Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Warga Aceh Timur kini tengah menghadapi kesulitan untuk mendapatkan gas 3 kilogram bersubsidi.
Gas melon yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu itu saat ini langka di Aceh Timur.
Gas bersubsidi tersebut semakin sulit ditemukan, dan kelangkaan ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir.
Rizal, salah seorang warga mengungkapkan, bahwa setiap hari banyak orang tampak hilir mudik menuju kota atau menjelajahi berbagai wilayah di Aceh Timur demi mendapatkan gas elpiji yang sering disebut "gas melon" itu.
“Setiap kali ada pangkalan yang menyediakan gas bersubsidi, pasti langsung diserbu warga. Dalam waktu kurang dari 30 menit, gas sudah habis terjual,” ujarnya kepada Serambinews.com, Senin (30/9/2024).
Yadi, pemilik salah satu pangkalan LPG 3 kilogram di Peureulak menjelaskan, bahwa kelangkaan ini terjadi karena pasokan gas dari perusahaan pemasok sangat minim.
"Bulan ini saja, kami hanya menerima pasokan sekali dengan jumlah yang sangat terbatas," keluh Yadi.
Ia menambahkan, meningkatnya kebutuhan masyarakat saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW turut mempengaruhi cepatnya habis persediaan gas.
“Bahkan, ada warga yang harus pergi jauh hingga ke Kecamatan Ranto Peureulak dan Sungai Raya untuk mencari gas, namun tetap tidak menemukannya,” tutur Yadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (DisperindagUKM) Aceh Timur, Muhammad Oriza menerangkan, pihaknya telah melakukan pemantauan terkait langkanya gas LPG 3 kilogram.
Ia menyebutkan, ada beberapa agen yang sudah melakukan permohonan penambahan kuota.
"Pemerintah sudah menyurati provinsi melalui bagian perekonomian dan sumber daya Setdakab Aceh Timur mengenai penambahan kuota gas LPG 3 kilo di Aceh Timur untuk tahun 2025 nanti," paparnya.
Ia menambahkan, bahwa pihaknya sering melakukan pengecekan di pangkalan dan mengimbau para penjual untuk tidak menjual gas LPG 3 kilogram kepada yang tidak memenuhi kriteria.
"Kita sudah instruksikan mereka agar gas dijual tepat sasaran, karena gas tersebut dibuat untuk orang kurang mampu," tegasnya.(*)