Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 kini telah memasuki tahapan masa kampanye. Meski demikian, geliat usaha percetakan di Aceh masih sepi orderan.
Ketua Asosiasi Grafika Aceh (AGA) Tarmizi mengatakan orderan atribut kampanye pada Pilkada tahun ini sangat jauh berbeda dengan dengan kondisi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pilkada sebelumnya.
“Kita pribadi sepi, rata-rata sepi. Orderan percetakan tahun ini agak sepi dari pada yang lalu-lalu,” kata Tarmizi kepada Serambinews.com, Senin (7/10/2024).
Tarmizi menyampaikan, sepinya orderan atribut kampanye pada Pilkada 2024 ini sangat terasa bagi pelaku usaha percetakan. Bahkan hal itu juga terlihat pada papan reklame di sejumlah daerah yang masih tampak kosong.
“Tahun-tahun yang udah-udah kan kita lembur sampai 24 jam, sekarang ya biasa aja. Peningkatan paling ya sikit-sikit gitu lah ngak terlalu banyak macam tahun lalu,” jelasnya.
Tarmizi menilai, salah satu faktor yang menjadi penyebab sepinya orderan atribut kampanye tahun ini juga dipengaruhi karena sudah banyak lahirnya usaha percetakan di Aceh.
Bahkan, kata Tarmizi, saat ini para anggota dewan juga sudah banyak memiliki mesin percetakan. Sehingga tidak lagi menggunakan jasa percetakan orang lain.
“Dewan-dewan sudah pakai pokir sekarang untuk membeli mesin atas nama kelompok. Jadi mungkin sekarang dicetak sendiri dia, nggak lagi cetak sama kami,” ucapnya.
Selain itu, Tarmizi menduga saat ini masing-masing calon kepala daerah masih saling memantau strategi yang digunakan tim lawan. Sehingga menahan diri untuk tidak terburu-buru membuat atribut kampanye.
“Nanti lawan udah buat, dia baru keluar juga gitu. Padahal harga sekarang sudah bersaing-saing, malah orang udah banting harga juga,” ungkapnya.(*)