Laporan Ilhami Syahputra | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - setelah terombang-ambing di laut selama enam hari, Tim SAR Gabungan melakukan evakuasi sebanyak 140 imigran Rohingya ke darat menggunakan kapal motor.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, masyarakat sempat menolak imigran Rohingya didaratkan.
Namun setelah adanya musyawarah bersama antara pihak UNHCR, IOM, Forkopimda Aceh Selatan, dan masyarakat setempat pada Rabu (23/10/2024), akhirnya pada Kamis (24/10/2024), warga mengizinkan semua imigran Rohingya dievakuasi ke darat dengan batas waktu tujuh hari.
Pantauan Serambinews.com, Kamis (24/10/2024), imigran Rohingya tersebut kembali dievakuasi dari Kapal Motor (KM) Bintang Raseki ke daratan.
Tepatnya di Pelabuhan Penyeberangan Labuhanhaji, Kabupaten Aceh Selatan untuk didata dan diperiksa barang bawaan terlebih dahulu.
Imigran rohingya tersebut dievakuasi per tahap ke darat oleh tim SAR Gabungan. Saat ini, semua imigran Rohingya di Kapal Motor Bintang Raseki tersebut telah berada di darat.
Kemudian para ‘manusia perahu’ itu dibawa ke Terminal Type C Labuhanhaji untuk ditampung sementara waktu.
"Evakuasi tahap pertama 26 imigran Rohingya didaratkan, kemudian tahap dua sebanyak 40 orang, tahap tiga 40, dan terakhir sebanyak 34 orang,” Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Zumardi.
“Total ada 140 imigran Rohingya telah berhasil dievakuasi ke darat," beber Zumardi.
Ia mengatakan, evakuasi tahap satu dan dua dilakukan di perairan Labuhanhaji yang berjarak kurang lebih satu mil.
"Setelah itu, tahap tiga dan empat, Kapal Motor yang ditumpangi imigran Rohingya tersebut ditarik ke dekat pelabuhan untuk memudahkan evakuasi," ujarnya.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan telah terlebih dulu mengevakuasi sebanyak 11 dari 151 imigran Rohingya yang terindikasi sakit untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Yulidin Away Tapaktuan.
Sehingga tersisa sebanyak 140 imigran Rohingya di atas Kapal Motor (KM) Bintang Raseki.
Pada Kamis (24/10/2024), semuanya telah berhasil dievakuasi ke darat dan dibawa ke ke Terminal Type C Labuhanhaji sebagai tempat penampungan untuk sementara waktu.(*)