Perang Gaza

Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Banyak Rudal Israel Dicegat Sebelum Jatuh

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal taktis Fateh-360 buatan Iran yang dikabarkan telah tiba di Rusia.

SERAMBINEWS.COM - Iran mengaktifkan sistem pertahanan udaranya untuk mencegat setiap objek atau rudal yang ditembakkan jet tempur Israel yang menyasar Ibukota Teheran Sabtu pagi.

Situs berita mehrnews melaporkan pada Sabtu dini hari, beberapa ledakan terdengar di Teheran, ibu kota Iran. 

Laporan menunjukkan bahwa beberapa suara keras tersebut disebabkan oleh pengoperasian sistem pertahanan udara. 

Situasi di ibu kota tenang dan bandara di Teheran beroperasi normal.

Seorang pejabat di Bandara Internasional Imam Khomeini menolak tuduhan atas terjadinya insiden keamanan dan mengatakan bahwa penerbangan dilakukan berdasarkan jadwal.

Baca juga: BREAKING NEWS - 100 Jet Tempur Israel Serang Iran, 7 Ledakan Terdengar

Menurut seorang pejabat di Departemen Hubungan Masyarakat Pertahanan Udara Provinsi Teheran, suara yang terdengar di Teheran terkait dengan pengaktifan Pertahanan Udara Provinsi di tiga lokasi di luar Teheran. 

Video yang beredar luas di media sosial menggambarkan kedatangan rudal Israel dapat ditangkal di udara oleh sistem pertahanan Iran yang disusul dengan suara ledakan dan percikan api di udara.

Namun di sisi lain, ada pula penampakan asap tebal yang diklaim oleh pengunggah video di media sosial terjadi di Iran yang disebabkan oleh rudal Israel yang menghantam target.

Namun sejauh ini belum diperoleh konfirmasi secara rinci dari pemerintah Iran.

Netanyahu dan Menhan Gallant Sembunyi di Bunker Bawah Tanah Saat 100 Jet Tempur Israel Serang Iran

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant berada di ruang bawah tanah di kantor pusat Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, menurut laporan surat kabar Israel Hayom.

Laporan itu muncul setelah Israel mengatakan telah menyerang target di Teheran dengan mengerahkan 100 jet tempur yang membawa berbagai rudal.

Hanya dalam beberapa menit terakhir, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Israel telah merilis pernyataan yang sangat singkat yang mengatakan bahwa perdana menteri telah berada di pusat operasi di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv di bawah tanah dan bahwa dia ada di sana ketika serangan terhadap Iran ini berlangsung.

Dalam satu jam terakhir bahwa kabinet keamanan telah menyetujui rencana serangan terhadap Iran dan bahwa mereka, pada dasarnya, menunggu perintah dari Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, serta Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

"Tampaknya, tentu saja, itu telah terjadi sekarang".

Antony Blinken perpendek lawatan ke Timur Tengah

Sebelumnya banyak spekulasi beredar tanda-tanda Israel menyerah Iran segera terjadi menyusul Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken seharusnya berada di kawasan itu selama mungkin seminggu.

Perjalanan ke wilayah itu tidak berlangsung selama seminggu. Hanya beberapa hari. Kemudian ia melanjutkan perjalanan ke London di mana ia bertemu dengan beberapa pemimpin Arab untuk membahas situasi di wilayah tersebut.

100 Jet Tempur Israel Serang Iran, 7 Ledakan Terdengar

Sekitar 100 jet tempur Israel sejak dini hari waktu Israel atau Sabtu pagi WIB mulai melancarkan serangan ke Iran yang diklaim sebagai serangan balasan Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober lalu.

Seorang warga Teheran mengatakan kepada kantor berita The Associated Press seperti dilansir Aljazeera bahwa sedikitnya tujuh ledakan terdengar di sekitar ibu kota Iran, yang mengguncang daerah sekitarnya.

Belum diketahui apakah ledakan tersebut merupakan berasal dari rudal yang jatuh di darat atau rudal yang meledak di udara akibat dari aktivitas sistem pertahanan Iran yang mulai diaktifkan sejak serangan terjadi.

Selama satu jam terakhir, militer Israel telah mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap target militer di Iran.

Militer Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan terhadap Iran
Seperti yang telah kami laporkan, beberapa ledakan keras telah dilaporkan di pinggiran Teheran.

Militer Israel kini telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan serangan terhadap target militer.

Berikut pernyataan lengkapnya, yang diterbitkan oleh juru bicara Israel untuk wilayah Arab, Avichay Adraee:

Militer Israel saat ini menyerang target militer presisi di Iran sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan rezim Iran terhadap Negara Israel selama beberapa bulan terakhir.

Militer Israel bersiaga secara ofensif dan defensif sementara kami mengikuti perkembangan dari Iran dan proksinya.

Militer Israel sedang melakukan penilaian situasi berkelanjutan dan pada tahap ini, belum ada perubahan dalam instruksi Komando Front Dalam Negeri.

"Kita harus tetap waspada dan menaati instruksi Komando Front Dalam Negeri agar dapat segera menginformasikan kepada masyarakat apabila ada perkembangan baru," ujarnya dikutip dari Aljazeera.

Serangan ini terjadi beberapa minggu setelah serangan Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober, saat Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik sebagai respons terhadap serangan Israel di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan sejumlah pemimpin senior Hamas dan Hizbullah.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran saat itu mengatakan rudal tersebut ditujukan ke “target militer dan keamanan vital”.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Iran telah “membuat kesalahan besar” dan “akan membayarnya”, sementara Iran telah berjanji untuk menanggapi serangan potensial dengan cara yang sama.

Ketegangan regional telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa sejak perang Israel di Gaza dimulai lebih dari setahun yang lalu, menewaskan sedikitnya 42.847 orang dan melukai lebih dari 100.000 orang.(*)

 

Berita Terkini