Kajian Islam

Buya Yahya Ingatkan Pentingnya Mahar yang Berkah dan Kesederhanaan dalam Pernikahan

Penulis: Firdha Ustin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dai Kondang Tanah Air, Buya Yahya, menegaskan bahwa mahar dalam pernikahan adalah bentuk penghormatan dari suami kepada istri, bukan alat transaksi atau pembayaran.

Oleh karena itu, Buya Yahya, mengingatkan mahar sebaiknya ditentukan secara bijak melalui musyawarah tanpa memberatkan pihak laki-laki. 

SERAMBINEWS.COM - Dai Kondang Tanah Air, Buya Yahya, menegaskan bahwa mahar dalam pernikahan adalah bentuk penghormatan dari suami kepada istri, bukan alat transaksi atau pembayaran.

Oleh karena itu, Buya Yahya, mengingatkan mahar sebaiknya ditentukan secara bijak melalui musyawarah tanpa memberatkan pihak laki-laki. 

Buya Yahya juga mengingatkan pentingnya kesederhanaan dalam resepsi pernikahan, agar tidak menjadi beban finansial pasangan.

Pernikahan yang berkah adalah yang dilakukan dengan niat tulus, halal, dan penuh kesederhanaan.

Seperti diketahui, mahar memiliki arti berupa harta yang wajib laki-laki memberikan kepada wanita yang ia nikahi dengan penuh kerelaan. 

"Mahar adalah nilai materi yang diberikan oleh seorang suami kepada seorang istri," kata Buya Yahya dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah dikutip Serambinews.com pada Rabu (20/11/2024).

Baca juga: Buya Yahya: Selingkuh Termasuk Zina Muhsan, Pelaku Perbuatan Hina & Terkutuk Itu Harus Dirajam Mati

Buya menegaskan, jangan sekali kali anda menganggap mahar sebagai alat untuk membeli atau membayar wanita yang ingin dinikahinya. 

"Keyakinan itu enggak boleh terjadi sehingga enggak perlu ikuti gaya begitu," sambung Buya.

Dalam penentuan mahar, anda bisa membuat cara sendiri dalam menentukan mahar yang didiskusikan bersama keluarga anda.

Jangan pula sekali-kali mempersulit urusan mahar, misal menentukan mahar yang terlalu tinggi sehingga menyulitkan pihak laki-laki.

"Intinya permudahlah urusan mahar urusan pernikahan," tegas Buya.

Selain mahar, jangan juga anda mempersulit termasuk urusan resepsi. Jangan hanya karena ingin resepsi lalu anda berfoya-foya. Lalu sambung Buya, setelah itu anda menjadi tersiksa.

"Boleh meriah tapi jangan tersiksa, meriah, halal, berkah InsyaAllah seperti itu," timpalnya.

Buya Yahya (YOUTUBE/AL-BAHJAH TV)

Permudah Penikahan

Ketika ada dua orang yang saling mencintai, pastikan anda mempermudah pernikahan termasuk pada orang tua dari masing-masing pihak.

Untuk orang tua yang memiliki anak perempuan, mudahkanlah pernikahan dengan calon menantu anda dengan tidak membuat permintaan-permintaan khusus dan memberatkannya. 

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Mewarnai Kuku dengan Henna, Pacar, dan Kutek, Kaitannya dengan Wudhu

Justru dianjurkan anda seharunya dapat membantu mereka.

"Mudahkan pernikahan dan bantu menantu Anda, menantu Anda yang masih sekolah, menantu Anda yang masih merintis jangan disiksa dia dengan permintaan-permintaan dari Anda," kata Buya.

Dan sungguh, lanjut Buya, seorang menantu yang merasa banyak dimintai oleh mertuanya, dikhawatirkan nantinya dia akan kurang menghormati anda dan berisiko berkurangnya rasa cinta.

"Nanti belum apa-apa telah hangus lahan untuk menyuburkan cinta, sudah enggak ada hormatnya pada akhirnya karena sudah merasa susah banget dikit-dikit minta ini itu, harus begini begitu, nanti jadi enggak ada penghormatan pada mertua. Jadi sang ibu mertua itu sudah memangkas benih-benih cinta," sambungnya.  

Maka dalam hal ini, Buya mengingatkan, jadilah mertua yang cerdas dan tidak banyak menuntut sehingga pernikahan anak anda menjadi berkah.

"Semoga kita menjadi orang yang mempermudah pernikahan membuka pintu halal semudah-mudahnya dan semoga Allah mengampuni kita semuanya," pungkas Buya Yahya. 

Baca juga: Kunci Cantiknya Istri Bukan di Skincare, Tapi pada Mata Suami, Begini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya: Selingkuh Termasuk Zina Muhsan

Islam memandang perselingkuhan sebagai perbuatan hina dan terkutuk, terutama bagi yang telah memiliki pasangan halal.

Dai kondang Tanah Air, Buya Yahya, mengatakan selingkuh termasuk zina muhsan yang mendatangkan hukuman berat baik di dunia maupun akhirat.

Faktor utama penyebab perselingkuhan meliputi rendahnya iman, pergaulan yang buruk, dan tontonan tidak senonoh seperti video porno, yang dapat merusak kesetiaan dalam pernikahan.

Untuk menjaga keutuhan rumah tangga, penting bagi pasangan untuk memperkuat iman, menjaga batas pergaulan, serta menjauhi tontonan negatif.

Orang yang merasa cukup dengan pasangannya akan terlindung dari godaan zina, sementara mereka yang terjerumus dalam zina akan kehilangan rasa takut kepada Allah dan cenderung mengulanginya. 

Oleh karena itu, Islam memandang istimewa pada pasangan yang sudah menghalalkan hubungannya dalam bahtera pernikahan.

Menikah juga termasuk ibadah terlama yang dilakukan oleh setiap manusia.

Namun, adanya perselingkuhan di dalam pernikahan seringkali membuat rumah tangga yang telah dibangun tersebut retak bahkan berujung perceraian.

Adanya perselingkuhan di dalam pernikahan ternyata dipandang rendah dan hina.

Perselingkuhan yang terjadi dalam sebuah pernikahan, dinilai sangat terkutuk bagi yang melakukannya.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Senin (29/7/2024), Buya Yahya mengatakan, selingkuh adalah perbuatan seseorang yang melakukan hubungan haram padahal ia sudah mempunyai pasangan yang halal.

"Selingkuh maknanya adalah melakukan hubungan haram sudah punya yang halal, naudzubillah," kata Buya Yahya.

Selingkuh merupakan perbuatan yang hina dan akan terhinakan pula seseorang yang melakukan perbuatan tersebut.

Sebab, ia sudah memiliki hal yang halal dari pasangan yang menikahinya namun tetap memilih melakukan hal yang haram dengan selingkuh.

Baik laki-laki dan perempuan, siapa pun yang melakukan perselingkuhan dianggap hina.

"Terhinakan laki-laki seperti itu. Sudah punya halal di rumahnya, ternyata melakukan yang haram," sebutnya.

Seseorang yang sudah terikat perkawinan tetapi selingkuh disebut telah melakukan zina muhsan.

Pelaku zina muhsan, sebut Buya Yahya, baik laki-laki dan perempuan, akan mendapat hukuman berat dari masyarakat maupun secara syariat. Karena itu, zina muhsan wajib dihindari.

"Sudah punya halal di rumahnya, ternyata melakukan yang haram, namanya zina muhsan dan kalau seandainya perlu ditegakkan hukum, maka dia dirajam sampai mati dan dia mendapatkan kehinaan.

Tapi kalau sudah dirajam di dunia, nggak dihukum lagi di akhirat," imbuhnya.

Apabila telah menikah, Buya Yahya menyarankan pentingnya menjaga diri dari perbuatan zina terutama selingkuh.

"Jika benar dia ( selingkuh), naudzubillah, takutlah kepada zina, sudah punya yang halal," sambungnya.

Selingkuh Bisa Disebabkan 3 Faktor Ini

Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan, seseorang yang sudah menikah tapi selingkuh, umumnya disebabkan karena tiga faktor.

Pertama, karena rendahnya iman, kedua karena pergaulan dan ketiga karena faktor tontonan seperti menonton video porno.

"Mudahnya orang melakukan zina pertama karena kroposnya iman, kedua pergaulan, ketiga adalah tontonan. Pergaulan adalah orang yang nyodor-nyodorkan begitu sama tontonannya naudzubillah," ucapnya.

Di antara ketiga faktor tersebut, faktor tontonan menjadi sangat berpengaruh terhadap terjadinya perselingkuhan, kata Buya Yahya.

Seseorang yang sering menonton video porno, ia akan menjadi lebih suka melirik orang lain daripada pasangannya sendiri.

Tentunya, orang tersebut akan membanding-bandingkan pasangannya dengan apa yang telah ia lihat dalam video tersebut.

"Jangan main-main nonton film porno, karena itu menjadikan Anda suka melirik kepada orang lain.

Karena apa? Anda mencari-cari yang tidak ada pada istrimu, atau suamimu, jangan dianggap sepele," tegas Buya Yahya.

Seseorang yang suka melihat video porno, orang tersebut menjadi tidak akan pernah puas dengan pasanganya, sehingga terbukalah pintu perzinahan dan memilih selingkuh.

"Sebab, kalau orang sudah terbiasa nonton film kotor (porno) itu, akhirnya menyimpulkan istrimu tidak seperti "dia",

sehingga dia kemana-mana mencari, saya nggak akan puas dengan istrinya atau nggak akan puas dengan suaminya, rugilah dia. Mukaddimah zina di situ, sehingga dia mencoba yang lain," tegasnya.

Terakhir kata Buya Yahya, seseorang yang berzina, tidak pernah merasa cukup dengan satu pasangannya, maka ia akan mudah melakukan 1000 kali zina selanjutnya karena sudah tidak takut lagi kepada Allah.

Sementara, orang yang merasa cukup dengan pasangan yang halal, maka satu pasangan pun ia merasa cukup dan enggan untuk ber selingkuh.

"Sekali orang berzina maka mudah melakukan 1000 kali zina karena sudah tidak takut kepaada Allah, tapi orang yang meraasa cukup dengan yang halal, satu halal cukup.

Tapi kalau zina, 1000 wanita tidak akan cukup, 1000 laki-laki gak akan cukup karena kehinaan," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkini