KALAU ada pertanyaan siapa orang yang paling kejam di dunia saat ini, pasti jawabannya adalah Perdana Menteri Israel Benja-min Netanyahu. Kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Neta-nyahu membuat dunia geleng-geleng kepala seakan tidak per-caya bahwa ada manusia sejahat itu di zaman yang modern ini.
Kisah-kisah kejahatan kemanusiaan memang pernah kita dengar terjadi ribuan tahun yang lalu, sehingga diturunkan para Nabi untuk memberi pengetahuan agar manusia bisa menghormati manusia lain-nya. Salah satu kisah sadis yang termuat dalam Al-Quran adalah Fir’un yang mengaku dirinya Tuhan, kemudian membantai manusia lainnya.
Sungguh sangat tidak terpuji ketika ada manusia yang memposisikan dirinya sebagai Tuhan, lalu kemudian menghabisi lawan-lawan politiknya tanpa belas kasihan. Netanyahu adalah contoh ma-nusia yang menganggap dirinya malaikat maut, hingga mudah saja baginya menghabisi warga yang tidak berdosa di jalur Gaza.
Puluhan, dan bahkan mungkin sudah ratusan ribu nyawa dari orang-orang yang tidak berdosa melayang akibat kebengisan Ne-tanyahu. Tak peduli bayi, anak-anak, dan bahkan perempuan ren-ta ikut jadi korban kebiadaban PM Israel tersebut.
Berpijak dari sini, kita pantas menyambut gembira adanya perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk me-nangkap Benjamin Netanyahu. Kita berharap agar manusia bia-dab tersebut segera tertangkap untuk kemudian diseret ke peng-adilan guna diminta pertanggungjawabannya.
Sebelumnya diberitakan, hari Kamis (21/11/2024), Pengadilan Kri-minal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahan-an Isreal Yoav Gallant, serta pemimpin Hamas Ibrahim Al-Masri.
Dilansir dari kantor berita Reuters pada Jumat (22/11/2024), surat perintah ini dikeluarkan atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi selama konflik Gaza, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Para hakim ICC menyatakan bahwa mereka memiliki dasar yang cukup untuk meyakini bahwa Netanyahu dan Gallant ber-tanggung jawab atas berbagai tindakan kriminal di Gaza.
Tuduhan tersebut termasuk pembunuhan massal, pengania-yaan terhadap warga sipil, serta penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dalam serangan yang dianggap sebagai “serang-an luas dan sistematis” terhadap penduduk sipil di Gaza.
Blokade yang diberlakukan terhadap Gaza, yang menyebab-kan kekurangan makanan, air, listrik, bahan bakar, dan pasokan medis, juga disebutkan sebagai salah satu faktor yang mencip-takan kondisi yang memperburuk penderitaan penduduk sipil.
Keputusan ICC ini disambut dengan beragam reaksi dari ber-bagai pihak. Shaban Abed, seorang insinyur teknis yang tinggal di Gaza City dan kini mengungsi di Khan Younis, mengatakan bahwa meskipun langkah ini datang terlambat, “tidak pernah ter-lalu terlambat” untuk menuntut keadilan.
Dia menegaskan bahwa Netanyahu dan Gallant akhirnya akan dibawa ke pengadilan, meskipun hal tersebut mungkin memerlu-kan waktu yang lama.
Sementara itu, Rabeeha, seorang ibu dari lima anak yang juga tinggal di Gaza City, berharap keputusan ini akan mempercepat berakhirnya perang. “Saya berharap kita bisa segera melihat Ne-tanyahu dan Gallant di penjara. Sekarang mereka tidak bisa be-pergian, sekarang mereka sedang diburu,” tambahnya.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar Netanyahu benar-benar bisa tertangkap untuk kemudian dibawa ke pengadilan guna diadili di depan hukum. Apalagi mengingat Benjamin Netanyahu adalah manusia paling biadab yang masih hidup di muka bumi ini. Nah?
POJOK
ICC perintahkan tangkap Netanyahu atas kejaha-tan perang di Gaza
Baru tahu dia kalau Yahudi itu memang penjahat
Karena merusak motor dan masjid di Lamteu-men, pria ODGJ ditangkap
Sementara yang merusak suasana Debat III Pil-gub, apa kabarnya ya?
Paslon Wali Kota Banda Aceh adu program di debat terakhir
Bagus, di Pilgub Aceh hampir adu jotos, tahu?