Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Enam warga Aceh Barat, korban penipuan umrah meminta travel yang menjanjikan keberangkatan mereka meminta mengembalikan uang muka yang telah mereka setor.
Kasus ini bermula pada tahun 2022, namun hingga kini, keberangkatan umrah yang dijanjikan oleh travel tersebut belum juga terwujud.
Salah satu korban, Muhammad Nasir, mengungkapkan mereka telah menyetor uang muka sebesar Rp 8 juta masing-masing ke rekening perusahaan travel tersebut, 12 Mei 2022.
Namun, hingga kini, keberangkatan umrah bagi mereka belum juga dilakukan dan uang mereka tidak kunjung dikembalikan.
"Kami berharap perusahaan tersebut, termasuk ownernya bertanggung jawab atas penipuan ini," kata Muhammad Nasir kepada Serambinews.com, Senin (23/12/2024).
Muhammad Nasir yang saat ini menjabat Sekretaris Mukim Krueng Bhee, Kecamatan Woyla Timur, menceritakan kasus penipuan itu terungkap pada Januari 2023.
Baca juga: Siltap tak Cair, Keuchik di Aceh Timur Akan Bayar Perangkat Gampong Pakai BLT
Pasalnya ketika itu, 25 jamaah asal Aceh Barat terjebak di Bogor selama 24 hari saat hendak diberangkatkan ke Mekkah.
Mereka tidak dapat berangkat karena tidak ada dana untuk keberangkatan.
Kejadian ini memicu kehebohan publik, yang akhirnya membuat pihak perusahaan tavel itu memberangkatkan jamaah-jamaah tersebut, meskipun dengan penundaan yang lama.
Namun, bagi mereka yang telah menyetor uang muka, hingga saat ini belum ada pengembalian atau ganti rugi yang diterima.
Korban berharap agar perusahaan tersebut segera bertanggung jawab atas kerugian yang mereka alami. (*)