Salam

Tak Ada Lagi yang Peduli Rohingya

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para imigran Rohingya yang berada satu bus kini diamankan sementara di Terminal Type A Langsa.

PADA Senin (17/2/2025), sekitar pukul 10.30 WIB, petugas di Terminal Type A Kota Langsa berhasil mengamankan sekitar seratusan imigran Rohingya di dalam sebuah bus warna putih tanpa nomor polisi.
Para imigran yang didominasi kaum perem-puan dan anak-anak itu disebut-sebut diang-kut dari Kabupaten Bireuen pada dini hari menjelang Subuh, dan selanjutnya dibawa menuju ke Sumatera Utara melintasi jalan nasional Banda Aceh-Medan.

Beruntung upaya pelarian massal itu ber-hasil diketahui petugas terminal yang kebetulan saat itu sedang melakukan kegiatan rutin, yaitu pemeriksaan kendaraan bermotor (ramcek) dan pemeriksaan urine sopir ang-kutan umum.

"Menurut keterengan sopir, penumpang Rohingya ini diambil di Bireuen hendak dibawa ke Medan, tetapi data kendaraannya juga tidak jelas," sebut Wasatpel Terminal Type A Langsa, Rudy, sebagaimana diberitakan Se-rambi, Selasa (18/2/2025).

Karena para penumpang etnis Rohingya itu tidak dilengkapi data yang jelas, maka masa-lah itu diambil alih oleh pihak kepolisian se-tempat.

Meski belum ada keterangan lebih lanjut dari mana para etnis Rohingya tersebut bera-sal, tetapi kita semua sudah pasti dapat me-nebak bahwa para warga negara asing itu berasal dari salah satu kamp penampung-an yang ada di Kabupaten Bireuen atau seki-tarnya.

Hanya saja, kalau sebelumnya mereka ka-bur dari kamp secara sembunyi-sembunyi dan dengan kelompok-kelompok kecil, kali ini mereka sudah lebih berani kabur secara massal sekaligus. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai seratusan lebih.

Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa me-reka semakin bebas dan leluasa keluar ma-suk Aceh. Masyarakat mungkin tidak terlalu peduli, karena sejak awal menolak keberada-an para imigran tersebut. Malah, dengan ka-burnya para Rohingya itu dianggap akan le-bih baik.

Tetapi sayangnya, ketidakpedulian itu juga diperlihatkan oleh Pemerintah. Seharus-nya, Pemerintah-lah yang bertanggung ja-wab menangani para pengungsi internasio-nal, baik saat ketika mereka datang, maupun saat berada di penampugan. Hingga kini, ma-sih belum terlihat ada satu sikap tegas dari Pemerintah Indonesia terkait para imigran Rohingya itu.

Satu hal yang kita khawatirkan, dengan se-makin bebasnya para imigran Rohingya ter-sebut keluar-masuk Aceh, maka akan sema-kin menguatkan posisi Aceh sebagai daerah transit paling aman. Jika sudah demikian, bisa dipastikan ke depan akan semakin ba-nyak lagi gelombang kedatangan Rohingya ke Aceh. 

POJOK

Malaysia jajaki beli air bersih dari Aceh
Ya, asal jangan jual air lalu rakyat Aceh kehausan

Persiraja tutup liga dengan pesta gol
Hehehe.. tapi tetap tidak bisa tembus ke Liga 1 kan?

Buaya teror warga Singkil
Lah, kan memang sudah dari dulu seperti itu

Berita Terkini