Laporan Idris Ismail I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Sosok ulama Kharismatik Aceh, Drs HM Daud Hasbi MAg atau yang akrab disapa Abi Daud mengisi pengajian Tastafi ke-33 yang dipusatkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Jumat (21/2/2025) malam.
"Pengajian ke-33 kali ini merupakan kajian terakhir untuk sementara waktu karena menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H diisi oleh sosok ulama Kharismatik Aceh, Drs HM Daud Hasbi MAg dan akan dilanjutkan usai lebaran Idul Fitri yang direncanakan pada 21 April 2025 mendatang," sebut pemilik SPBU Pulo Pisang, Kecamatan Pidie, Tgk H Marzuki Abdullah kepada Serambinews.com, Jumat (21/2/2025) malam.
Dijelaskan Tgk Marzuki Abdullah, pengajian ini sejak sepekan lalu telah dipersiapkan secara matang dengan menghadirkan seribuan jamaah baik dari kalangan Dayah serta masyarakat umum.
Selain itu, pihak panitia pelaksana menghadirkan secara khusus Pimpinan Dayah Terpadu Inshafuddin, Banda Aceh, Drs HM Daud Hasbi MAg. "Sosok ulama Kharismatik Aceh ini memberikan semangat atau sugesti kepada ribuan jamaah terhadap peningkatan amal shaleh menjelang bulan suci Ramadhan," ujarnya.
Dalam pengajian Tastafi sepanjang 1 jam 20 menit itu, sosok Abi Daud Hasbi mengupas terhadap pola hidup dalam mensyukuri nikmat Allah SWT. Tampak antusias, ribuan jamaah tak pernah beranjak dari komplek SPBU Pulo Pisang.
"Andaikan segenap air laut dijadikan tinta untuk menuliskan nikmat Allah SWT, sungguh tidaklah habis-habisnya," ujarnya.
Maka jadikan segala nikmat Allah itu lewat syukur atas segala limpahan Rahmat atas karunia-Nya. Realisasikan nikmat dengan menjadikan shalawat kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Semakin banyak bershalawat maka segala urusan menjadi mudah. Rezekipun datang dari segala sudut penjuru dengan tidak disangka-sangka. Shalawat dengan bilangan lebih banyak itu menjadi solusi tepat dalam mempermudah capaian hajatan hidup.
Selain itu nikmat yang terbesar adalah nikmat iman dan ibadah yang memberikan dampak atas kebahagiaan yang tiada tara. Maka torehan kebahagiaan dunia sifatnya sekejap saja. Maka raihlah kebahagiaan hakiki sepanjang ruang waktu di akhirat kelak dengan menabung amal kesalehan.
Karenanya untuk menjadikan pengajian sebagai wadah untuk muhasabah dalam mengenal pribadi yang lebih dalam sehingga memperoleh Ridha Allah SWT lebih tinggi.
"Maka dalam puasa tingkatkan ibadah qiyamulail atau tarawih, baca Al-Quran, bersedekahlah agar momen bulan seribu kabajikan itu terus membekas dalam jiwa," ungkapnya.(*)