SERAMBINEWS.COM - Gencatan senjata di Gaza masih rapuh, kata Alon Pinkas, mantan duta besar dan konsul jenderal Israel di New York.
Ia menambahkan, fakta bahwa fase pertama yang digelar belum tentu menjadi pertanda baik bagi fase kedua yang lebih menantang.
“Alasannya adalah Netanyahu tidak tertarik pada fase kedua. Fase ini akan mencakup pengurangan pasukan Israel di Gaza pada hari ke-42, yaitu seminggu dari sekarang. Pada hari ke 50, ini tidak hanya mencakup pengurangan kekuatan, tetapi juga penarikan," kata Pinkas kepada Al Jazeera dari Tel Aviv.
Dia mengatakan gencatan senjata akan berubah dari penghentian permusuhan, seperti yang diketahui sekarang, untuk mengakhiri perang, yang bukan sesuatu yang disukai perdana menteri Israel.
“Secara politis, dia tidak mampu melakukan penarikan maupun penghentian resmi perang,” katanya.
Pinkas menunjukkan bahwa sesuai kesepakatan, jika fase dua tidak dilaksanakan, maka fase satu secara otomatis berlanjut.
“Namun hanya aspek gencatan senjata yang berlanjut, bukan pertukaran atau pengurangan kekuatan atau penarikan akhirnya, yang semuanya menjadi pertanda buruk bagi ketahanan gencatan senjata.”
Pihak berwenang Israel telah merilis nama-nama 602 tahanan Palestina yang diperkirakan akan dibebaskan hari ini sebagai bagian dari pertukaran, menurut media Israel.
Seperti yang kami laporkan sebelumnya, 50 orang yang akan dibebaskan menjalani hukuman seumur hidup. Daftar tersebut juga dilaporkan mencakup 60 orang yang menjalani hukuman lama, 47 orang dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan Israel pada tahun 2011 dan ditangkap lagi, dan lebih dari 100 orang akan segera dideportasi.
Banyak tahanan Palestina yang dibebaskan dalam beberapa pekan terakhir memiliki tanda penyiksaan dan pelecehan dan mengatakan mereka dipukuli dan dianiaya hingga saat-saat terakhir sebelum dibebaskan.(*)