SERAMBINEWS.COM - Waktu terjadinya malam lailatul qadar merupakan topik yang selalu muncul setiap momen ramadhan tiba.
Malam lailatul qadar memang menjadi malam yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim.
Ini dikarenakan malam lailatul qadar memiliki banyak keistimewaan dan keutamaan.
Salah satu keutamaan yang paling istimewa dari malam ialah terjadinya peristiwa sejarah bagi umat muslim, yaitu diturunkannya kitab suci Al Qur'an.
Selain itu, malam lailatur qadar juga disebut sebagai malam yang paling baik dari malam seribu bulan.
Pada malam ini juga, umat muslim akan memperoleh pengampunan.
Hal ini seperti disabdakan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah dalam hadis Imam Bukhari berikut.
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 1901).
Baca juga: Malam Lailatul Qadar, Begini Prediksi dan Rahasiannya, Lakukan Amalan Ini
Dengan segala keutamaan itu, maka sangatlah wajar jika umat muslim berlomba-lomba agar bisa meraih malam lailatul qadar.
Namun pertanyaannya, kapan tepatnya malam lailatul qadar itu terjadi?
Mengenai persoalan malam lailatul qadar sebenarnya sudah banyak dijelaskan oleh para pendakwah dan tokoh-tokoh agama.
Termasuk diantaranya pendakwah nasional Ustadz Abdul Somad.
Lalu bagaimana penjelasan Ustad Abdul Somad soal malam lailatur qadar?
Berikut penjelasannya sebagaimana telah dirangkum Serambinews.com.
Waktu terjadinya malam lailatul qadar
Mengutip Serambinews.com, penjelasan Ustad Abdul Somad soal malam lailatul qadar disampaikan dalam sebuah video yang pernah diunggah oleh Channel Youtube Mutiara Islam (21/6/2018).
Dai yang akrab disapa UAS ini mengatakan, malam lailatul qadar akan terjadi pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Baca juga: Memahami Malam Lailatul Qadar, Malam yang Penuh Keberkahan Sampai Terbitnya Fajar
Amalan malam lailatul qadar
Dalam video penjelasannya itu, Ustad Abdul Somad juga membagikan amalan yang bisa dikerjakan pada malam lailatul qadar.
Ia mengatakan, malam lailatul qadar sebaiknya diisi dengan qiyam.
Qiyamul lail yang dimaksud yaitu dengan mengerjakan shalat sunat malam, membaca al-qur'an, mendengarkan tausiah, dzikir dan bermuhasabah atau merenung dan memikirkan kesalahan yang telah diperbuat.
UAS kemudian menambahkan agar tetap menjaga air wudhunya jangan sampai putus pada saat melewati malam lailatul qadar.
Jika air wudhu terputus atau batal, kata UAS, maka segera berwudhu kembali.
Ciri-ciri orang mendapat malam lailatur qadar
Tak hanya menjelaskan waktu terjadinya malam lailatul qadar serta amalannya, Ustad Abdul Somad juga mengungkapkan ciri-ciri orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.
Adapun ciri-ciri atau tanda orang yang mendapatkan malam tersebut menurut penjelasan UAS, yakni terjadi perubahan dari orang tersebut.
Perubahan yang dimaksud, kata UAS, bukanlah perubahan fisik, melainkan perubahan perilaku.
"Seperti apa orang yang mendapatkannya? Ada perubahan," ujar UAS yang dikutip dari tayangan video yang sama yang pernah diunggah Youtube Mutiara Islam.
"Bukan setelah dapat lailatul qadar jadi tukang ngomong, 'Alhamdulillah kemarin saya dapat lalilatul qadar. Begitu saya turun mau ambil wudhu saya lihat semua pohon-pohon bambu rebah, tumbang," sambungnya.
"Bukan pada bentuk fisiknya, tapi ada perubahan," tegas UAS menambahkan penjelasannya.
Baca juga: Buya Yahya Sebut Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
Kemudian UAS memberikan contoh perubahan yang dimaksud dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar.
Dicontohkan seperti seorang wanita sebelumnya tidak memakai jilbab.
Tapi setelah wanita tersebut melakukan iktikaf ia tidak pernah lagi melepaskan jilbab dari kepalanya.
Atau seorang bapak yang dulunya memiliki sifat yang sangat pelit.
Namun setelah mendapatkan malam lailatul qadar, ia selalu menyumbangkan sedekahnya setiap lewat di kotak amal.
Niat shalat lailatul qadar
Pada malam lailatul qadar, umat muslim juga bisa mengisinya dengan melaksanakan shalat malam lailatul qadar.
Dikutip dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), shalat malam lailatul qadar bisa dilakukan setelah shalat isya atau usai shalat tarawih pada waktu-waktu terakhir Ramadhan.
Atau tepatnya dimulai pukul 20.30 malam hingga pukul 4.30 subuh pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, seperti malam ke 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadan.
Sholat sunnah Lailatul Qadar dilaksanakan sebanyak dua rakaat.
Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar, Lengkap dengan Tulisan Latin dan Artinya, Ini Amalan Lailatul Qadar
Untuk niat dan tata cara pelaksanaannya ialah sebagaimana dikutip dari laman Baznas berikut.
Niat shalat malam lailatul qadar:
أُصَلِّى سُنَّةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Ushalli Sunnata lailatil Qadri Rak’ataini Lillahi Ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah lailatil qadr dua rakaat karena Allah Ta’ala”.
Adapun prosedur pelaksanaan sholat malam Lailatul Qadar sama seperti tata cara sholat sunnah pada umumnya.
Hanya saja ada sedikit perbedaan pada ayat atau surah pendek yang dibaca baik pada rakaat pertama maupun kedua.
Berikut bacaan ayat Al-Quran yang dibaca pada shalat malam lailatul qadar.
- Membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama.
- Membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali setelah Surat Al-Fatihah pada rakaat kedua
- Setelah salam membaca istighfar sebanyak 70 kali.
Demikian ulasan mengenail malam ailatul qadar serta amalan-amalannya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI