Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total Maret 2025: Ini Jadwal dan Wilayah yang Bisa Menyaksikannya!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gerhana bulan total. Gerhana Bulan Total yang dijuluki Blood Moon atau Bulan Darah akan kembali menyapa langit pada 14 Maret 2025. 

SERAMBINEWS.COM-Gerhana Bulan Total yang dijuluki "Blood Moon" atau "Bulan Darah" akan kembali menyapa langit pada 14 Maret 2025. 

Fenomena astronomi yang langka ini akan membuat Bulan tampak berwarna merah, sebuah pemandangan yang memukau.

Gerhana Bulan total ini akan terjadi pertama kali sejak November 2022, dan diprediksi akan berlangsung selama enam jam penuh.

Proses dimulainya gerhana dimulai dengan fase penumbra, di mana Bulan mulai memasuki bayangan Bumi yang lebih kabur, mengurangi kecerahan Bulan.

 Selanjutnya, fase parsial terjadi saat Bulan masuk lebih dalam ke bayangan umbra Bumi, mulai mengubah warnanya menjadi merah.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Akan Terjadi Pada 14 Ramadhan, Namun tak Terlihat di Langit Aceh Gegara Hal Ini

Pada puncak gerhana, seluruh permukaan Bulan akan sepenuhnya tertutup bayangan Bumi dan akan terlihat merah terang.

Fase puncak gerhana akan berlangsung sekitar 65 menit.

Waktu puncak gerhana Bulan total di Indonesia adalah pada pukul 13.54 WIB pada 14 Maret 2025.

Sayangnya, meskipun fenomena ini menarik perhatian banyak orang, Gerhana Bulan total pada Maret 2025 tidak akan dapat dilihat dari Indonesia.

 Fenomena ini hanya bisa disaksikan di beberapa wilayah dunia, termasuk Amerika Utara (seperti Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Alaska, dan Hawaii), Amerika Selatan (Brasil, Argentina, Chile), Eropa (Spanyol, Prancis, Inggris), Afrika (terutama Afrika Barat dan Maroko), serta Oseania (Selandia Baru).

Selain itu, meskipun Indonesia tidak dapat melihat gerhana ini secara langsung, fenomena tersebut bisa memberikan dampak seperti air laut pasang maksimum, yang berisiko menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir.

Tak hanya itu, cuaca buruk juga bisa terjadi sebagai dampak dari peristiwa astronomi ini. 

Bagi para pencinta astronomi, gerhana Bulan total ini tentu menjadi momen yang dinantikan, meskipun hanya bisa disaksikan di beberapa belahan dunia.

Baca juga: Harga Emas Stabil di Tengah Ketegangan Perang Dagang dan Investor Sedang Menunggu Data Inflasi AS!

(Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)

Berita Terkini