Banda Aceh

LDK UIN dan USK Gelar Aksi Damai, Turun ke Jalan Bela Palestina, Serukan Boikot Produk Israel

Penulis: Indra Wijaya
Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSI DAMAI - Mahasiswa LDK Majid USK dan LDK se-USK melakukan aksi damai di Gerbang Kopelma Darussalam, Rabu (30/4/2025).
AKSI DAMAI - Mahasiswa LDK Majid USK dan LDK se-USK melakukan aksi damai di Gerbang Kopelma Darussalam, Rabu (30/4/2025).

 

Ketua Umum LDK Ar-Risalah, Sugeng Warisno, dalam orasinya menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya diam menyaksikan kekejaman yang terjadi.

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lembaga Dakwah Kampus (LDK) se-USK dan LDK Ar-Risalah UIN Ar-Raniry melakukan aksi bela Palestina dengan turun ke jalan dan menyerukan boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Aksi turun ke jalan tersebut dilaksanakan secara terpisah. Dimana pada Selasa (29/4), LDK Ar Risalah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, melakukan aksi di pelataran Monumen Iqra UIN Ar-Raniry. Aksi tersebut merupakan bentuk solidaritas nyata terhadap penderitaan rakyat Palestina yang terus mengalami kekerasan brutal dari rezim Israel.

Ketua Umum LDK Ar-Risalah, Sugeng Warisno, dalam orasinya menegaskan bahwa mahasiswa tidak boleh hanya diam menyaksikan kekejaman yang terjadi.

Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya umat Islam, untuk berkontribusi aktif dengan cara yang paling konkret—yakni memboikot produk-produk yang terbukti mendukung Israel.

“Kami tidak sekadar menangis atau marah di media sosial. Kami bergerak!

Dan hari ini, kami nyatakan bahwa setiap rupiah yang mengalir ke produk pendukung Israel adalah bentuk pembiaran terhadap penjajahan,” katanya.

Dalam aksi ini juga diputar video kondisi terkini Palestina yang menggambarkan kehancuran dan penderitaan akibat agresi militer Israel.

Mahasiswa kemudian melakukan long march mengelilingi kampus sembari membagikan selebaran edukatif terkait produk-produk yang perlu diboikot.

Di akhir aksi, simbol-simbol produk yang berafiliasi dengan Israel dibakar sebagai bentuk perlawanan simbolik.

“Kita mungkin tidak bisa angkat senjata, tapi kita bisa memilih untuk tidak menjadi penyumbang dana bagi penjajah.

Kami meminta masyarakat untuk tegas: boikot terus, jangan ragu,” pungkasnya.

Sementara itu, Puluhan mahasiswa dari Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Majid Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) se-USK  melakukan aksi serupa di Gerbang Kopelma Darussalam, Rabu (30/4/2025).

Ketua LDK Majid USK, Hakan Syukur, mengatakan, aksi tersebut bukan sekadar gerakan mahasiswa, ini adalah panggilan nurani.

Mereka ingin menunjukkan bahwa dari ujung barat Indonesia, suara perlawanan terhadap penjajahan dan ketidakadilan tetap menggema.

Dalam aksi tersebut, mereka juga melakukan edukasi publik mengenai produk-produk yang perlu diboikot karena keterkaitannya dengan dukungan ekonomi terhadap Israel.

Selain mengimbau untuk tidak membeli produk tertentu, mahasiswa juga memperkenalkan alternatif produk lokal yang lebih beretika dan memberdayakan ekonomi umat.

"Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, sudah sepatutnya kita tidak menutup mata.

Boikot ini bukan kebencian, melainkan bentuk keberpihakan terhadap hak asasi manusia,” pungkasnya.(*)

Berita Terkini