Berita Kutaraja

Politeknik Aceh Kembali Terima Program Beasiswa Sawit, Dapat Kuota 150 Orang Tahun Ini

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BEASISWA SAWIT - Direktur Politeknik Aceh, Dr Hilmi, SE, MSi.Ak, CA menyebutkan, pada tahun 2025 ini, Politeknik Aceh mendapat kuota beasiswa sawit sebanyak 150 orang.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Politeknik Aceh kembali terpilih bersama 40 kampus lainnya di Indonesia sebagai penyelenggara program beasiswa kelapa sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahun 2025.

Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil seleksi Lembaga Penyelenggara Pendidikan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS) tahun anggaran 2025 melalui surat nomor S-76/DPKS/2025 pada tanggal 23 April 2025.

Pada tahun ini, Politeknik Aceh mendapat kuota mahasiswa mahasiswa sebanyak 150 orang. 

Penerima beasiswa akan kuliah secara gratis, ditambah uang saku bulanan, akomodasi, dan diberi tunjangan transportasi dari daerah asal.

Direktur Politeknik Aceh, Dr Hilmi, SE, MSi.Ak, CA mengatakan, jumlah kuota yang diterima kampusnya tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan terbanyak dari kampus lain di Aceh yang juga menerima program ini.

“Alhamdulillah, tahun ini kampus Politeknik Aceh kembali mendapatkan program beasiswa kelapa sawit dari BPDPKS,” ujarnya. 

“Yang menggembirakan adalah kita menerima kuota terbanyak dari kampus lain di Aceh,” kata Hilmi.

Hal ini menunjukkan bahwa Politeknik Aceh sudah mendapat perhatian khusus dari BPDPKS sebagai lembaga penyalur beasiswa SDM-PKS. 

Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran dari civitas akademika kampus vokasi pertama di Aceh ini.

Politeknik Aceh, lanjut Hilmi, merupakan kampus pertama di Aceh yang melaksanakan program beasiswa kelapa sawit. 

Adapun penerima manfaat berasal dari anak-anak petani, pekebun, dan pekerja pada pabrik kelapa sawit, khususnya di Aceh. 

Saat ini, mahasiswa yang belajar di Politeknik Aceh berasal dari Sabang sampai Merauke.

Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung pendidikan vokasi di bidang kelapa sawit, khususnya di kampus-kampus yang sudah terverifikasi dan berkualitas. 

Salah satunya, Politeknik Aceh yang dikenal sebagai kampus unggulan di bidang industri pengolahan perkebunan.

“Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi generasi muda di bidang perkebunan sawit berupa bantuan pendidikan dan mendorong penerima beasiswa untuk menjadi agen perubahan yang memahami prinsip-prinsip keberlanjutan, inovasi, dan praktik terbaik dalam industri sawit,” ujarnya.

Politeknik Aceh sudah melaksanakan program ini sejak tahun 2023. Pada tahun pertama, kampus ini mendapat kuota 30 orang mahasiswa dari BPDPKS untuk Program Studi DIII Mekatronika. Kemudian pada tahun 2024, kuota mahasiswa yang mendapat beasiswa meningkat menjadi 90 orang dengan dua program studi yaitu DIII Mekatronika dan DIII Teknologi Elektronika.

“Pada tahun 2025 ini, Politeknik Aceh diberikan amanah untuk tiga program studi yaitu DIII Mekatronika, DIII Teknologi Elektronika dan DIII Akuntansi. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa juga bertambah menjadi 150 orang,” sebut Hilmi.

Perkuat kurikulum

Politeknik Aceh adalah sebuah kampus vokasi swasta pertama di Aceh. 

Sejak tahun 2022, Politeknik Aceh memperkuat kurikulum melalui Development of Curriculum bersama expert industri sawit seperti PT Bumi Sama Ganda, PT Mora Niaga Jaya (Aceh Tamiang), dan PT Agro Sinergi Nusantara (PT ASN) (Aceh Jaya).

Tindak lanjut dari aktivitas tersebut, lahirlah seluruh pergerakan akademik dan Tri Dharma Perguruan Tinggi menuju industri pengolahan sawit. 

Hal ini ditunjukkan dengan adanya pelatihan dan sertifikasi Skema Asisten Pengolahan PKS kepada dosen dan tenaga pendidik, adanya kunjungan industri sawit bagi mahasiswa, kemudian magang industri dan bimbingan konseling oleh dosen ke beberapa industri sawit baik kebun maupun pabrik kelapa sawit di Aceh.

Pada tahun 2025 ini juga, Politeknik Aceh telah memberangkatkan 29 orang mahasiswa mengikuti Program Praktik Industri selama 6 bulan ke industri sawit di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.

“Nantinya, calon lulusan dari program ini akan dibekali dengan program sertifikasi Skema Asisten Pengolahan dan Skema Pengelasan. Sehingga mereka akan siap untuk bekerja pada industri sawit di Indonesia,” demikian Direktur Politeknik Aceh, Dr Hilmi.(*)

 

Berita Terkini