SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada anggota Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset pada hari Minggu bahwa Tel Aviv menghancurkan lebih banyak rumah di Gaza sehingga orang-orang Palestina tidak akan memiliki tempat untuk kembali, menurut kutipan dari sesi yang bocor ke media.
“Satu-satunya hasil yang jelas adalah warga Gaza memilih untuk beremigrasi ke luar Jalur Gaza," lanjut Netanyahu, seraya menambahkan bahwa masalah utama Israel adalah menemukan negara untuk menerima mereka.
“Saya tahu saya akan mengecewakan beberapa orang di sini, tapi kita tidak berbicara tentang pemukiman Israel di Jalur Gaza saat ini,” Netanyahu mengatakan kepada anggota parlemen.
Menurut transkrip parsial dari pertemuan yang bocor ke surat kabar Maariv Israel,
Anggota Knesset Limor Son Har-Melech menjawab: “Bawa orang-orang Yahudi di Amerika Serikat (untuk menetap di Gaza). Dengan begitu, kita bisa membunuh dua burung dengan satu batu.”
Netanyahu juga mengklaim bahwa AS tetap tertarik pada berencana untuk mengambil alih administrasi Jalur Gaza tetapi Times of Israel mengutip sumber-sumber yang akrab dengan masalah ini yang mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah melakukan upaya minimal untuk benar-benar memajukan rencana pengambilalihan Trump di Gaza sejak diumumkan pada awal Februari setelah penolakan besar-besaran yang diterimanya dari sekutu Arab.
Militer Israel telah menghancurkan sebagian besar Jalur Gaza selama operasi militer yang sedang berlangsung, menggusur 1,9 juta warga Palestina beberapa kali di Jalur Gaza, di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan.
Israel juga telah memberlakukan blokade total di Jalur Gaza, mencegah masuknya makanan, air, bahan bakar, obat-obatan dan semua bantuan kemanusiaan sejak awal Maret, memperburuk penderitaan penduduk yang terkepung.
Hamas: Israel Mengarang Klaim untuk Membenarkan Pembunuhan Warga Sipil
Hamas telah memperingatkan bahwa tentara pendudukan Israel menggunakan klaim palsu untuk membenarkan pembunuhan warga sipil, menyusul gelombang serangan udara intensif terhadap rumah sakit di Gaza.
Kelompok tersebut menggambarkan serangan terhadap Rumah Sakit Eropa Gaza di sebelah timur Khan Yunis sebagai “kejahatan” baru yang bertujuan untuk melumpuhkan sisa-sisa rumah sakit Gaza, sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai kampanye pemusnahan berkelanjutan terhadap penduduk di Jalur yang terkepung.
Dalam sebuah pernyataan yang diterima oleh Quds Press kemarin, Hamas mengatakan bahwa pemboman Israel mengakibatkan puluhan kematian dan cedera.
Di antara korban jiwa adalah pasien, staf medis, dan anggota layanan pertahanan sipil dan ambulans, yang dilaporkan menjadi sasaran ketika mencoba mengevakuasi korban luka.
Rumah sakit tersebut sekarang benar-benar tidak berfungsi, pernyataan itu menegaskan.