Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Aceh mengalami deflasi pada Mei 2025.
Di mana cabai merah tercatat sebagai penyebab utama deflasi di Tanah Rencong.
“Pada bulan Mei 2025, Provinsi Aceh mengalami deflasi atau penurunan harga secara month-to-month (m-to-m) sebesar 0,59 persen, dibandingkan dengan bulan April 2025,” kata Plt Kepala BPS Aceh, Tasdik Ilhamudin dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025).
Tasdik menyebut, selain cabai merah juga terdapat beberapa komoditas lain mempengaruhi deflasi bulanan.
Yakni ikan tongkol, bawang merah, udang basah, dan kentang.
Ia juga mengungkapkan, pada Mei 2025, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan tertinggi adalah makanan, minuman, dan tembakau, dengan deflasi sebesar 1,57 persen, dan memberikan andil sebesar 0,60 persen.
“Sementara itu, terdapat beberapa komoditas yang masih memberikan andil terhadap inflasi bulanan, di antaranya tomat, beras, ikan bandeng, jeruk, dan angkutan udara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tasdik menjelaskan, secara tahunan atau (y-on-y), pada Mei 2025 Aceh mengalami inflasi sebesar 2,35 persen.
Yang berarti harga barang dan jasa secara umum naik rata-rata sebesar 2,35 persen, dibandingkan Mei tahun sebelumnya.
Berdasarkan data inflasi menurut kelompok pengeluaran, bahwa kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, memberikan andil inflasi tahunan tertinggi sebesar 0,91 persen.
Kemudian, kata dia, pada Mei 2025, inflasi tahunan terutama didorong oleh kenaikan harga beberapa komoditas seperti emas perhiasan, ikan dencis, tarif air minum PAM, ikan tongkol, dan sigaret kretek mesin (SKM).
“Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan pengaruh deflasi, di antaranya cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bensin,” paparnya.(*)