Puasa Asyura

Amalan Bulan Muharram, Puasa Tasua dan Puasa Asyura 9 dan 10 Muharam 1447 H 

Editor: Nur Nihayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI PUASA - Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan amalan pensucian jiwa (tazkiyah) yang memperkuat ketakwaan.

Bagi sebagian muslim pada tanggal 9 dan 10 Muharam merupakan hari istimewa dianjurkan mengerjakan amalan puasa

SERAMBINEWS.COM -Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia.

Ummat islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah supaya mendatangkan pahala setinggi-tingginya.

Bulan Muharram menjadi waktu intropeksi diri untuk menjadi hamba lebih baik lagi.

Maka jangan lewatkan ibadah di bulan Muharram ini.

Berikut ini bacaan niat Puasa Tasua dan bacaan niat Puasa Asyura pada bulan Muharam 1447 H, lengkap dengan artinya.

Setelah menyambut Tahun Baru Islam 2025 pada 1 Muharam 1447 H, kini umat muslim juga menyambut momen istimewa. 

Bagi sebagian muslim pada tanggal 9 dan 10 Muharam merupakan hari istimewa dianjurkan mengerjakan amalan puasa sunah.

Yaitu terdapat anjuran bagi muslim untuk melaksanakan puasa Tasua dan puasa Asyura.

Menurut kalender Hijriah, jadwal puasa Tasua yang diperingati pada 9 Muharam 1447 H jatuh Jumat (4/7/2025).

Sedangkan jadwal puasa Asyura yang diperingati pada 10 Muharam 1447 H jatuh pada Sabtu (5/7/2025).

Bacaan niat puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى


"Nawaitu sauma tasua sunnatal lillahita’ala"

Artinya: Saya niat puasa hari Tasua, sunah karena Allah ta’ala.
 


Bacaan niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa"

Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala.

Baca juga: Jadwal Puasa di Bulan Muharam 1447 H Termasuk Puasa Tasua dan Puasa Asyura Lengkap dengan Bacaannya

Adapun membaca niat puasa Tasua sudah bisa dilaksanakan pada petang Kamis (3/7/2025) atau pada dini hari Jumat (4/7/2025) sebelum masuknya waktu imsak atau subuh.

Begitu juga saat membaca puasa Asyura bisa dilaksanakan setelah buka puasa Tasua (4/7/2025) malam atau pada dini hari Sabtu (5/7/2025) sebelum masuknya waktu imsak atau subuh.

Berbeda dengan perhitungan waktu Masehi, pergantian waktu Hijriah menggunakan patokan qomariah atau bulan.

Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura

Pada bulan Muharam amalan yang dianjurkan adalah puasa sunah.

Pasalnya bulan Muharam merupakan satu di antara empat bulan yang dimuliakan, seperti bulan Ramadhan.

Berpuasa disepanjang bulan Muharram adalah sebaik baik bulan untuk puasa seperti disebutkan oleh Rasulullah Shallallaahu `alayhi wa sallam dalam hadits yang disebutkan Oleh Imam Muslim dan Abu Hurairah :

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ اْلمُحَرَّمِ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

”Sebaik baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baiknya salat setelah salat fardhu adalah salat malam” (HR. Muslim No: 2755).

Terdapat dua amalan puasa dalam bulan Muharam, yaitu puasa Tasua dan puasa Asyura.

- Puasa Tasua

Puasa Tasua merupakan puasa sebelum hari 10 Muharam atau yang dilaksanakan pada 9 Muharam.

Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharam.

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah!

Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharam).’

Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”

Baca juga: Amalan-amalan di Bulan Muharam 1447 H yang Bisa Dikerjakan, Ada Amalan yang Dianjurkan Rasulullah

- Puasa Asyura
 
Puasa Asyura merupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” (HR Muslim no. 1162/2746)

Di Indonesia, puasa Asyura ini puasa yang paling dikenal masyarakat.

Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:

(كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْشٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ ، وَكَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ ، وَمَنْ شَاءَ تَرَكَه.)

“Dulu hari ‘Asyura, orang-orang Quraisy mempuasainya di masa Jahiliyah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mempuasainya. Ketika beliau pindah ke Madinah, beliau mempuasainya dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa.

Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa ‘Asyura’. Barang siapa yang ingin, maka silakan berpuasa. Barang siapa yang tidak ingin, maka silakan meninggalkannya.”

Selain puasa pada 9 dan 10 Muharam, ada pula ulama yang berpendapat adanya puasa sesudah 10 Muharam yakni pada 11 Muharam.

Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.

صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.

Kendati begitu, Syaikh Syu’aib dan Syaikh Al-Albani menghukumi hadis ini lemah.

Namun tentu saja bukan berarti berpuasa di 11 Muharam terlarang. Puasa ini masih bisa dikerjakan karena termasuk pada bulan Muharam.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bacaan Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyura 9 dan 10 Muharam 1447 H Huruf Arab & Latin Berikut Artinya,

Berita terkait lainnya

Berita Terkini