Penutupan kegiatan Musabaqah Kitab Kuning ini diisi dengan tausiah serta pesan mendalam dari Mudir Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Abu Syekh H Hasanoel Basri HG, atau yang akrab disapa Abu MUDI.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Musabaqah Muharram bertajuk GEMA MUHARRAM: Festival Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Al-Mahalli se-Aceh di Kompleks Dayah MUDI, Gampong Meunasah Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Bireuen, ditutup Jumat (4/7/2025) malam.
Penutupan kegiatan Musabaqah Kitab Kuning ini diisi dengan tausiah serta pesan mendalam dari Mudir Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, Abu Syekh H Hasanoel Basri HG, atau yang akrab disapa Abu MUDI.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dalam sambutannya menyerukan para santri terus menjaga dan menguatkan semangat Beut Seumeubeut, yakni belajar secara sungguh-sungguh dan penuh adab.
Hal ini sebagai bekal utama menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
“Saya sangat senang dan memberikan apresiasi penuh atas terselenggaranya acara Muharram semacam ini. Terlebih lagi, pada hari ini kita juga melaksanakan perlombaan antar-dayah.
Mari para santri menjadikan ajang ini sebagai momentum untuk mengisi ulang semangat belajar apabila telah mulai pudar, dan meningkatkannya ke tingkat yang lebih tinggi apabila masih terjaga,” pesan Abu MUDI, Sabtu (5/7/2025), seperti disampaikan panitia Tgk Helmi kepada Serambinews.com.
Baca juga: Santri Se-Aceh Berlomba dalam Musabaqah Kitab Kuning di Dayah Mudi Samalanga Bireuen, Juga Ada Bazar
Abu MUDI juga menegaskan bahwa peringatan Muharram bukan sekadar rutinitas seremonial.
Tetapi merupakan momen spiritual yang tepat untuk membangkitkan semangat belajar dan meneguhkan kembali komitmen terhadap ilmu dan adab.
Ia turut mengingatkan pentingnya merawat nilai-nilai keilmuan dan spiritualitas yang diwariskan para ulama terdahulu, yang menjadi pondasi utama dalam menjaga eksistensi dan kemuliaan dunia pesantren di tengah arus modernisasi.
Secara khusus, Abu MUDI menyinggung warisan pendidikan dari almarhum Abon Aziz Al Mantiqi, pendiri dan pimpinan Dayah MUDI sebelumnya.
Sosok Abon Aziz dikenal berilmu tinggi dan sangat menekankan pentingnya kedalaman ilmu serta keikhlasan dalam menuntutnya.
“Semoga amanah Abon Aziz Al Mantiqi dengan semangat Beut Seumeubeut dapat terus kita rawat dalam kehidupan, di mana pun kita berada,” ujar Abu MUDI yang disambut anggukan takzim para hadirin dalam suasana haru dan penuh kekhidmatan.
Baca juga: Santri Pidie Juara Fahmil Kutub se Aceh, Festival Muharram di Dayah MUDI
Acara penutupan juga dirangkai dengan penyerahan trofi juara umum, penghargaan kitab mahalli, santunan kepada anak yatim, serta tausiah dan doa bersama oleh ulama dari Pidie Jaya, Waled Munir Kiran, yang menandai berakhirnya ajang tahunan sarat nilai keilmuan, ukhuwah, dan spiritualitas tersebut. (*)
Penutupan – Abu MUDI Samalanga, Bireuen, sampaikan sejumlah pesan saat
penutupan sayembara Muharram MUDI, Sabtu (5/7/2025). Foto dok