PON XXI Aceh

Kisah Penyumbang Emas PON Aceh Jadi Tukang Servis hingga Kernet Truk, Menanti Bonus Tak Kunjung Cair

Penulis: Sara Masroni
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NASIB PERAIH EMAS - Lifter Bambang Wijaya sumringah saat berhasil menyumbangkan medali emas pertama cabor angkat besi untuk Aceh pada PON Aceh-Sumut, di GOR Seuramoe Angkat Besi Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Jumat, 6 September 2024.

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Lifter Bambang Wijaya, atlet menyumbang emas pertama di cabang olahraga (cabor) angkat besi untuk Aceh melalui nomor 81 kg putra pada PON XXI Aceh-Sumut lalu harus berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya dengan banting setir menjadi tukang servis dongkrak hidrolik musiman.

Terkadang, Bambang juga mengambil kesempatan menjadi kernet truk sejak pukul 4.00 WIB pagi hingga 23.00 WIB malam.

Meski sudah menyumbang emas untuk Aceh, dia belum juga mendapatkan hak yang dijanjikan pemerintah berupa bonus yang awalnya Rp 500 juta dan kini terus ditunda, serta diturunkan hingga Rp 300 juta saja untuk peraih prestasi tertinggi. 

“Saya sebagai atlet PON Aceh sangat-sangat berharap bonus yang sudah hampir setahun menunggu kepastian cairnya, cepat terealisasikan,” ungkap Bambang saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).

Dikatakan, bonus tersebut sangat penting bagi para atlet karena untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Terlebih bagi yang sudah berkeluarga sepertinya dirinya, uang apresiasi dari pemerintah dapat dimanfaatkan untuk membeli rumah dan sebagainya seperti yang dicita-citakannya selama ini.

Atlet penyumbang emas untuk Aceh itu menyampaikan, awalnya pemerintah menjanjikan di awal tahun bonus akan cair, kemudian diundur ke April, kemudian berlanjut hingga pertengahan tahun dan kembali ditunda menunggu APBA Perubahan.

“Sekarang nggak ada kerjaan, lagi kosong. Berharap sekali (bonus cair) soalnya keinginan beli rumah, banggakan orang tua dan hal-hal lainnya,” ungkap Bambang.

Bila pencairan ini diundur lagi ke depan, dia mengaku akan sangat kecewa dan mengurungkan niat untuk membela Aceh dalam kompetisi berikutnya.

“Udah terlalu kecewa sih, tapi kalau misalnya mereka kasih pembinaan yang lebih baik lagi, saya pikir dua kali,” tambahnya.

Terpisah, Pelatih Tim Anggar Aceh saat PON Aceh-Sumut, Husaini menyampaikan, pihaknya masih percaya pada pemerintah dan menunggu instruksi selanjutnya terkait pencairan bonus kepada atlet yang sudah berprestasi dan mengharumkan nama daerah.

“Kita sampaikan untuk mereka atlet agar tetap bersabar. Kami percaya apa yang disampaikan pemerintah, Agustus ini setelah realisasi anggaran perubahan Insya Allah akan dibayarkan,” pungkasnya.(*)

Berita Terkini