Aceh Utara

Unimal dan Kampus Esa Unggul Gelar Camp Internasional, Diikuti Mahasiswa dari Vietnam dan Filipina

Penulis: Jafaruddin
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM PERTUKARAN - Unimal dan Universitas Esa Unggul mengadakan program pertukaran internasional secara hybrid di dua kampus tersebut.

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Universitas Malikussaleh (Unimal) resmi membuka UMAP Discovery Camp Summer 2025, sebuah program pertukaran internasional yang mengusung tema besar "Exploring the Path to Sustainability: a Journey from Aceh to Jakarta", Senin (14/7/2025).

Program ini melibatkan mahasiswa dari tiga negara: Indonesia, Vietnam, dan Filipina, serta diselenggarakan secara kolaboratif antara Unimal dan Universitas Esa Unggul (UEU), Jakarta.

Discovery Camp 2025 dibuka langsung oleh Wakil Rektor I Universitas Malikussaleh, Dr. Ir. Azhari, M.Sc., IPM, Asean.Eng, yang menyambut para peserta dari berbagai negara dan mengajak mereka mengeksplorasi peran generasi muda dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Ini bukan hanya tentang belajar teori, tapi juga mengenal kearifan lokal, budaya, dan potensi Aceh dalam kerangka global keberlanjutan,” ujar Azhari.

Program ini dilaksanakan secara hybrid, dengan sesi daring di Unimal (14–18 Juli) dan sesi luring di UEU Jakarta (21–25 Juli).

Selama pelaksanaan di Unimal, tema yang diangkat fokus pada SDGs 9 (Inovasi dan Infrastruktur) serta SDGs 15 (Kehidupan di Darat). Adapun sesi di Jakarta akan membahas SDGs 3, 4, dan 8, meliputi kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan layak.

Koordinator Program, Prof. Dr. M. Sayuti, ST., M.Sc., IPU, menjelaskan bahwa Discovery Camp kali ini menjadi momen istimewa karena melibatkan mahasiswa dari luar negeri.

Peserta internasional terdiri dari Thu Tran Ngoc Minh (Vietnam National University, Ho Chi Minh City), serta tiga mahasiswa dari Filipina: John Paulo Pantas (Romblon State University), Bea Martha Mercado, dan Ojji Blessan Rufiel Villamar (De La Salle University-Dasmarinas).

Mereka akan mengikuti rangkaian kegiatan bersama mahasiswa terpilih dari Unimal dan UEU.

Ketua pelaksana dari Unimal, Sisca Olivia, ST., M.S, mengatakan bahwa program ini dirancang untuk memadukan pembelajaran akademik dengan eksplorasi budaya dan penguatan jejaring internasional.

Selama sesi di Unimal, peserta tidak hanya mengikuti kuliah tentang SDGs, tetapi juga diajak mengenal Aceh secara menyeluruh.

Pada hari pertama, perwakilan Bappeda Lhokseumawe memperkenalkan kota dan budaya lokal. Hari berikutnya, peserta belajar tentang industri dan lingkungan dari PT Pupuk Iskandar Muda.

Hari ketiga mengangkat isu konservasi hutan bersama LPHK Damaran Baru, sedangkan hari keempat diisi dengan pelatihan seni tari tradisional oleh UKM Meurah Silue.

Penutupan sesi di Unimal akan dihadiri perwakilan dari Universitas Esa Unggul sebagai bentuk integrasi dan transisi menuju sesi luring di Jakarta.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Unimal dalam mendorong internasionalisasi pendidikan, pertukaran budaya, dan kontribusi aktif terhadap agenda pembangunan global.(*)

 

Berita Terkini