Banda Aceh

BKPRMI Audiensi ke Ketua F-PKS DPRK Banda Aceh, Ini yang Dibahas

Penulis: Sara Masroni
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AUDIENSI - BKPRMI Kota Banda Aceh melakukan audiensi dengan Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad di gedung dewan kota setempat, Jumat (18/7/2025).

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banda Aceh melakukan audiensi dengan Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad di gedung dewan kota setempat, Jumat (18/7/2025).

Ketua Umum BKPRMI Kota Banda Aceh, Bukhari mengatakan, pertemuan ini membahas penguatan program pembinaan remaja masjid serta pelaksanaan Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI) di Banda Aceh.

“Program unggulan kami saat ini adalah penguatan FASI dan LMD 1 (Latihan Mujahid Dakwah Tingkat 1), termasuk juga pelaksanaan klinik kesehatan masjid sebagai bentuk kontribusi BKPRMI dalam pelayanan umat,” ujar Bukhari. 

Ketua Umum BKPRMI Kota Banda Aceh itu mengungkapkan, pelaksanaan FASI sebelumnya berhasil digelar melalui dukungan pokok pikiran (pokir) dewan pada tahun 2022 melalui mantan Anggota DPRK, Isnaini. Sementara tahun berikutnya, dilaksanakan secara mandiri dengan model patungan.

Kemudian pihaknya juga menyampaikan sejumlah program prioritas yang tengah diupayakan. Salah satu hal yang dibahas adalah kebutuhan gedung sekretariat sebagai pusat aktivitas BKPRMI. 

Beberapa opsi lokasi yang sedang dijajaki adalah gedung eks-PDAM di Simpang Kodim dan gedung bekas Panti Asuhan Nirmala di Lampineung, aset yang bisa dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota (Pemko).

Sementara Ketua F-PKS DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad menyambut positif usulan dan semangat BKPRMI dalam membina generasi muda masjid. Ia menegaskan, FASI merupakan even tahunan penting yang seharusnya menjadi ikon pembinaan keislaman anak dan remaja di Banda Aceh.

"Saya sudah menyampaikan kepada Kepala DSI agar tidak hanya mengandalkan pokir dewan, tetapi menjadikan program-program seperti FASI sebagai bagian dari program rutin pemerintah,” ujarnya.

Namun, ia juga menyoroti keterbatasan anggaran daerah saat ini. “Kondisi keuangan Banda Aceh cukup menantang, bahkan anggaran untuk MTQ saja banyak mengalami pemangkasan atas alasan efisiensi,” jelas Tuanku.

Meski demikian, ia berkomitmen untuk tetap menggaungkan pentingnya FASI dalam pembahasan anggaran ke depan. Dia juga tengah menjajaki kemungkinan penggunaan dana desa, untuk mendukung operasional Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) dan pelaksanaan MTQ.

Selain itu, ia mendorong pendekatan sponsor untuk mendukung program-program training atau pelatihan remaja yang memerlukan dana partisipasi peserta.

Politisi PKS ini juga mengusulkan agar BKPRMI dapat menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kota Banda Aceh melalui program Banda Aceh Akademi. 

Mengenai rencana penggunaan aset sebagai sekretariat, ia mendorong agar komunikasi langsung segera dibangun antara BKPRMI dan wali kota. Tak lupa, ia turut menyarankan agar BKPRMI proaktif mencari peluang CSR dari perusahaan-perusahaan dengan prinsip saling memberikan manfaat.(*)

Berita Terkini