Feature

Dua Mahasiswa Fadhilah dan Fathiya, Ikut Program Summer School di Singapura

Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO - Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Cut Fadhilah Alfa Karim (kiri) dan Fathiya Rahma berfoto di National University of Singapore (NUS), Selasa (1/7/2025).

Dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Cut Fadhilah Alfa Karim dan Fathiya Rahma, terpilih sebagai peserta program kuliah singkat FASStrack Asia: The Summer School 2025 yang berlangsung di bawah Faculty of Arts and Social Sciences (FASS), National University of Singapore (NUS) sejak 1-19 Juli 2025.

SELAMA program berlangsung keduanya mempelajari topik Cross-Cultural Dialogue, sebuah mata kuliah yang membahas pentingnya dialog lintas budaya dalam konteks global. Melalui mata kuliah ini, para peserta diajak untuk memahami dinamika komunikasi antarbudaya, tantangan keberagaman, serta bagaimana membangun pemahaman dan toleransi dalam masyarakat multikultural, sebuah keterampilan penting di era globalisasi saat ini.

FASStrack Asia sendiri merupakan program summer school selama tiga minggu di semester musim panas yang dirancang untuk mahasiswa NUS maupun mahasiswa dari universitas lain dari seluruh dunia. “Program ini memberikan pengalaman belajar intensif yang berfokus pada isu-isu dan topik terkait global, dengan menggabungkan perkuliahan akademik dan pembelajaran berbasis pengalaman seperti kunjungan lapangan dan kegiatan imersi budaya,” ungkap Fadhilah kepada Serambi, Senin (21/7/2025).

Diketahui, Fadhilah dan Fathiya mewakili UIN Ar-Raniry sebagai bagian dari kelompok mahasiswa internasional yang dipilih berdasarkan prestasi akademik dan minat yang kuat terhadap studi terkait asia. Melalui kesempatan ini, pihaknya berharap dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai budaya, masyarakat, dan tantangan Asia masa kini.

Program ini memberikan wawasan mendalam tentang budaya, masyarakat, dan isu-isu kontemporer di Asia melalui mata kuliah tematik. “Kita mengikuti kuliah langsung dan diskusi di kelas yang dipandu oleh dosen-dosen ahli dari NUS dan institusi mitra lainnya,” ungkap Fadhilah.

Dikatakan, terpilihnya kedua mahasiswa tersebut menjadi bukti komitmen UIN Ar-Raniry dalam mendorong keterlibatan global dan kualitas akademik. Sebagai perwakilan dari Banda Aceh dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fadhilah dan Fathiya membawa perspektif lokal ke dalam ruang dialog internasional dan turut memperkaya pertukaran budaya di NUS.

Partisipasi keduanya dalam mata kuliah Cross-Cultural Dialogue juga memperkuat kapasitas para mahasiswa UIN Ar-Raniry itu dalam memahami dinamika lintas budaya dan berkontribusi dalam membangun jembatan antarbangsa melalui pendidikan. “Hal ini diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain di Indonesia untuk mengejar peluang akademik internasional dan menjadi agen perubahan yang berpikiran global,” ucap Fadhilah.

Dia berpesan, bagi mahasiswa yang ingin ikut program serupa, dapat mempersiapkan diri dengan skill berbahasa Inggris dan public speaking, serta mendaftar melalui portal yang disediakan secara resmi oleh kampus NUS. "Persiapkan diri, jangan berhenti berusaha dan berdoa, setiap kita punya kesempatan yang sama, insyaAllah," pungkasnya.(rn)

Berita Terkini