Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Memasuki puncak musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Ridwan Jamil mengimbau agar masyarakat lebih waspada akan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Meskipun beberapa kali turun hujan, potensi Karhutla begitu rawan terjadi, lantaran kondisi rumput dan ilalang kering akibat cuaca panas.
Tercatat, sepanjang Juli 2025, terdapat 28 kasus lebih terjadi Karhutla di Aceh Besar. Peristiwa Karhutla itu hampir terjadi secara merata di 23 kecamatan ada.
Kebakaran kerap terjadi di kawasan rumpun bambu, rumput ilalang dan area perkebunan masyarakat. Kondisi rumput yang kering akibat cuaca panas, membuat api dengan cepat membakar area padang rumput maupun rumpun bambu.
Dalam beberapa hari terakhir, kerap ditemukan adanya laporan kejadian kebakaran hutan dan lahan setiap harinya. Kebakaran itu didominasi area kebun warga hingga rumpun bambu.
"Kemarin saja ada sekitar delapan titik kurang lebih peristiwa Karhutla terjadi di Aceh Besar," kata Ridwan kepada Serambi, Rabu (30/7/2025).
Dia mengatakan, melihat dari situasi yang ada, kemarau tersebut diperkirakan hingga Agustus 2025 nanti. Karenanya, ia meminta agar masyarakat tetap waspada akan potensi karhutla tersebut.
Karena hal tersebut, ia mengimbau agar masyarakat untuk tetap waspada akan potensi karhutla dengan tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal tersebut dapat memicu terjadinya karhutla dan dapat berdampak buruk ke masyarakat.
Baca juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Mahasiswa KKN USK Hadirkan Pojok Baca di Warung Kopi Aceh Besar
Ia juga meminta semua elemen dan komponen masyarakat mulai dari aparatur pemerintahan gampong, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda untuk mengantisipasi secara dini akan potensi terjadinya karhutla.
"Stop dengan cara membakar tumpukan sampah/belukar pada pembersihan kebun, tidak membakar tumpukan sampah sebaiknya diuraikan saja. Lakukan pengawasan dan pemantauan kawasan rawan kebakaran hutan/lahan, koordinasi dengan pihak terkait," pungkasnya.(*)