Abdya

Bupati Safaruddin Targetkan Tak Ada Lagi Rumah Tidak Layak Huni di Abdya

Penulis: Masrian Mizani
Editor: Eddy Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BUKA BIMTEK - Bupati Safaruddin saat membuka bimbingan teknis (bimtek) operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) gampong dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka Implementasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Abdya, Kamis (7/8/2025).

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Safaruddin menargetkan selama kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Zaman Akli tak ada lagi rumah tidak layak huni di kabupaten setempat.

Hal itu disampaikan Safaruddin saat membuka kegiatan bimbingan teknik bagi operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) gampong dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam rangka Implementasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Abdya, Kamis (7/8/2025).

“Salah satu usaha yang sedang kami lakukan saat ini sambil melaksanakan safari subuh, yaitu mengunjungi rumah warga kurang mampu. Bentuknya ada bangun baru ada juga yang rehab,” kata Safaruddin.

“Jadi, kami ingin menuntaskan itu. Selama kepemimpinan Safaruddin dan Zaman Akli, tidak ada lagi rumah yang tidak layak huni di kabupaten Abdya. Itu yang kita targetkan, tanpa menggunakan anggaran APBK,” tambah Safaruddin.

Tentu, kata Safaruddin, hal ini tidak terlepas dari operator gamong yang melakukan input data. Ia berharap agar data itu diinput dengan benar, sehingga masyarakat yang layak mendapatkan bantuan bisa terbantu.

“Yang layak dapat bantuan wajib dibantu. Saya berharap tidak ada lagi rumah warga yang berlantai tanah dan beratap daun rumbia di Abdya,” ucap Safaruddin.

Ia menegaskan, selama lima tahun kepemimpinannya ini akan membereskan persoalan rumah warga tidak layak huni di Abdya.

“Kita ingin hadir untuk menuntaskan persoalan itu. Jadi teman-teman operator bekerjalah dengan jujur dalam menginput data kemiskinan,” tuturnya.

Apalagi, kata Safaruddin, operator SIKS-NG gampong masih muda-muda, maka gunakan usia produktif itu untuk memperbaiki Kabupaten Abdya.

“Kalau kita yang muda-muda ini tidak bisa memperbaiki daerah kita, siapa lagi yang bisa kita harap,” ujarnya.

Baca juga: Hindari Kerugian, Apkasindo Abdya Imbau Petani Sawit Jaga Kualitas TBS Kelapa Sawit 


Sebab, kata Safaruddin, dari tangan (data kemiskinan) operatorlah ia bisa mengambil kebijakan yang baik untuk kabupaten Abdya. “Kalau salah yang diinput, maka salahlah kebijakan yang saya lakukan,” ucap Safaruddin.

Pada kesempatan itu, Safaruddin juga menyebutkan bahwa pemerintah daerah sedang menyiapkan lahan untuk sekolah rakyat. 

“Sekolah rakyat tidak kita ambil tahun ini, karena terlalu kecil dibantu oleh APBN, Insya Allah di tahun depan. Kita akan mempersiapkan 6 hektar lahan nantinya, itu semuanya full dan biaya akan lebih baik dan besar,” kata Safaruddin.

“Kemudian fasilitasnya lengkap, dan itu mungkin yang terbaik di Aceh yang akan kita laksanakan di Abdya nantinya,” pungkas Safaruddin. (*)

Berita Terkini