SERAMBINEWS.COM - Ketegangan politik di Israel semakin tajam usai Yair Netanyahu, putra Benjamin Netanyahu, menuduh Panglima Militer Eyal Zamir tengah merencanakan pemberontakan, dikutip Rabu (6/8/2025).
Tuduhan ini muncul setelah laporan harian mengungkap perselisihan antara Netanyahu dan pejabat militer soal rencana pendudukan kembali Jalur Gaza.
Yair menyebut unggahan seorang analis militer sebagai indikasi adanya upaya kudeta.
Menyamakannya dengan krisis politik di negara-negara Amerika Latin pada era 1970-an.
Baca juga: VIDEO - Murka! Panglima Perang Israel Ultimatum Netanyahu
Beberapa jam setelahnya, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir meminta Zamir menegaskan kesetiaannya kepada pemerintah sipil.
Menurut Ben-Gvir, Zamir harus menunjukkan bahwa ia bersedia melaksanakan perintah politik, termasuk jika diarahkan untuk menduduki kembali Gaza.
Sebelumnya, Zamir secara terbuka mengecam tindakan Netanyahu yang dinilainya pasif dalam merumuskan strategi pembebasan sandera. Ia menilai Netanyahu lebih memprioritaskan kemenangan militer dibanding nyawa para sandera.
Sementara itu, ketegangan dan frustrasi di medan perang Gaza mencapai puncaknya. Seorang perwira tinggi militer Israel (IDF) dilaporkan tewas mengenaskan setelah ditembak oleh pasukannya sendiri. Insiden tragis ini terjadi di tengah memanasnya pertempuran melawan pejuang Palestina, memunculkan dugaan kuat bahwa insiden tersebut bukanlah sekadar salah tembak, melainkan tindakan disengaja akibat keputusasaan.
Setelah itu, pada Minggu (27/7/2025), militer Israel mengumumkan bahwa tiga tentara dari Batalyon 931 Brigade Infanteri Nahal dipenjara dan diberhentikan dari tugas tempur setelah secara terbuka menolak untuk kembali ke medan pertempuran di Gaza. Ketiganya dijatuhi hukuman penjara.
Menteri Luar Negeri Gideon Saar juga menilai bahwa panglima militer wajib menyampaikan pandangannya secara jelas kepada pemerintah.
Saar menyatakan bahwa posisi militer berada di bawah kepemimpinan politik sudah seharusnya dipahami oleh semua pihak, terutama prajurit senior.