Video

VIDEO - IDF Kehabisan Prajurit Tapi Netanyahu Ngotot Lanjut Perang Gaza

Editor: Khusna Maulidia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERAMBINEWS.COM - Niatan Israel untuk melanjutkan perang dan memperluas operasi militer di Jalur Gaza ternyata menghadapi kendala besar dari pihak militer. Menurut sejumlah laporan, militer Israel keberatan dengan rencana Netanyahu tersebut karena menghadapi keterbatasan personel tempur dan prediksi korban jiwa yang tinggi.

Melansir laporan dari Channel 24 Israel dan Khaberni, IDF kini berupaya mengatasi kekurangan pasukan dengan cara yang tidak biasa. Untuk pertama kalinya, IDF membentuk batalyon cadangan yang anggotanya berusia di atas 50 tahun. Langkah ini diambil lantaran stok prajurit tempur aktif yang menipis. Batalyon ini merupakan unit tempur dari reserve division, jalur kemiliteran yang merekrut warga sipil melalui wajib militer.

Surat kabar Israel, Maariv, mengutip sumber militer yang menyebutkan adanya kekhawatiran serius. Jika operasi militer diperluas, IDF memperkirakan akan ada banyak korban di kalangan prajurit mereka. Kekhawatiran lain juga datang dari nasib para tawanan Israel yang disandera. Militer khawatir para tawanan tersebut akan terbunuh, baik oleh para penculik mereka maupun dalam serangan udara yang dilancarkan.

Kondisi ini menunjukkan adanya gesekan kuat antara ambisi politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang ingin terus melanjutkan perang, dan realitas di lapangan yang dihadapi oleh militer. IDF menghadapi dilema berat: di satu sisi mereka harus menjalankan perintah politik, namun di sisi lain mereka harus mempertimbangkan kesiapan dan risiko besar bagi para prajurit serta tawanan. Situasi ini menunjukkan bahwa internal Israel tidak sepenuhnya solid dalam menyikapi kelanjutan konflik.

Baca juga: VIDEO - Generasi Muda Tidak Mau Perang Lawan Hamas, Netanyahu Kerahkan Lansia Gempur Gaza

Berita Terkini