Berita Nasional

Pemerintah Gelontorkan Rp 1,8 Triliun untuk Riset 8 Bidang Ini, Termasuk AI

Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAMEN PENDIDIKAN TINGGI, SAIN, DAN TEKNOLOGI - Captured dari akun Instagram resmi Kemdiktisaintek.ri pada (29/5/2025) menampilkan Wamen Stella Christie yang menyampaikan bahwa mahasiswa RI dengan visa tersebut untuk tidak melakukan perjalanan keluar hingga ada kepastian lebih lanjut. Terbaru pemerintah menggelontorkan dana Rp 1,8 trilun untuk riset delapan bidang prioritas.

"Apakah itu digitalisasi untuk AI, untuk pertanian, AI untuk maritim, AI untuk pertahanan, itu semuanya. Dan tentu saja hilirisasi kita terus, jadi kalau kita lihat dari bidang seberdaya hilirisasi yang kita umumkan," jelasnya.

SERAMBINEWS.COM -  Pemerintahan Prabowo-Gibran,  telah meningkatkan dana riset yang sangat tinggi untuk para peneliti.

Selain itu, Pemerintah juga akan memperbaiki regulasi secara keseluruhan agar beban administrasi para peneliti dan industri dapat berkurang.

"Setelah sembilan bulan berada di pemerintahan, kita sudah berhasil hampir melipatgandakan, sekitar 80 persen kenaikan dana riset yang kita lakukan, yang akan disalurkan langsung kepada peneliti-peneliti di universitas," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie.

Stella mengungkapkan, Pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 1,8 triliun untuk riset.

Dana Rp 1,8 triliun tersebut, kata Stella, akan digelontorkan untuk riset pada delapan bidang prioritas.

"Untuk mempermudah dan memperbolehkan agar peneliti bisa mendapat uang langsung atau dana langsung bagi pribadinya sewaktu mereka memenangkan grant riset. Ini akan bisa dibuat oleh skema pendanaan yang Rp 1,8 triliun yang akan diumumkan," kata Stella pada Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Sasana Budaya Ganesa, Bandung, Jawa Barat, Jumat, (8/8/2025).

Stella mengungkapkan delapan bidang prioritas tersebut, adalah pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk AI dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.

ILUSTRASI AI - Ilustrasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang diunduh dari laman freepik.com, Rabu (4/6/2025). Pakar ilmu komputer dari Amerika memperingatkan bahwa suatu hari nanti AI akan menggantikan manusia, membuat populasi manusia menurun. (Freepik.com/rawpixel.com) (Freepik.com/rawpixel.com)

Baca juga: Prof Syamsul Rijal Sebut Kehadiran Lembaga Riset Daerah di Aceh Langkah Inovatif, Ini Alasannya

Menurutnya, delapan bidang tersebut merupakan arahan khusus dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju.

"Pak Prabowo mengatakan kita perlu sekali ketahanan energi untuk menjadi negara yang bisa swasembada energi, juga untuk pangan, sangat penting sekali (mewujudkan) ketahanan pangan," ujarnya.

 Riset dalam bidang kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI), kata Stella, akan dioptimalkan di berbagai bidang.

"Apakah itu digitalisasi untuk AI, untuk pertanian, AI untuk maritim, AI untuk pertahanan, itu semuanya. Dan tentu saja hilirisasi kita terus, jadi kalau kita lihat dari bidang seberdaya hilirisasi yang kita umumkan," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Siapkan Dana Rp1,8 Triliun untuk Riset pada Delapan Bidang: Pangan Hingga AI, 

Baca juga: USK Kembali Kukuhkan 6 Profesor, Mulai dari Pakar AI Medis hingga Kebencanaan

Berita Terkini