Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir meninjau progres pembangunan gedung utama arena Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-35 tingkat Provinsi Aceh, di kawasan Kompleks Perkantoran Bupati Pidie Jaya (Pijay), Jumat (22/8/2025).
"Gedung utama arena MTQ dilaporkan telah mencapai 91 persen pengerjaannya," kata Sekda Aceh.
M Nasir mengaku puas setelah meninjau langsung kondisi infrastruktur utama di lapangan.
Ia menyebut, seharusnya pengerjaan gedung utama MTQ sekarang sudah menuju finalisasi.
Karena itu, urai dia, pihaknya berkunjung untuk memastikan seluruh sarana selesai tepat waktu.
Baca juga: 56 Peserta Pidie Disiapkan untuk MTQ Aceh di Pijay, 2 Cabang belum Diseleksi, Ini Rumah Pemondokan
“Minimal satu bulan sebelum hari ‘H’, sudah bisa dipakai,” papar Sekda Aceh.
“Tugas kita ke Pidie Jaya untuk memastikan bahwa persiapan MTQ ini sudah sangat matang, baik infrastruktur maupun kepanitiaan,” ujarnya.
Selain memantau pembangunan arena utama, Sekda Aceh juga meninjau sejumlah fasilitas pendukung.
Termasuk rumah penginapan kafilah, hotel, serta prasarana lain yang akan digunakan selama perhelatan MTQ berlangsung.
Sementara itu, Bupati Pidie Jaya, H Sibral Malasyi memastikan semua persiapan untuk pelaksanaan MTQ Aceh di Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2025, berjalan sesuai rencana dan akan terlaksana pada waktu yang telah ditentukan.
Baca juga: 138 Peserta di Langsa Ikut Seleksi MTQ Aceh 2025, Ini Cabangnya dan Pesan Wakil Wali Kota
Meskipun begitu, pihaknya sebagai tuan rumah juga perlu dukungan penuh dari Pemerintah Aceh.
"Kita tidak hanya mengejar prestasi, tetapi juga ingin menunjukkan kepada daerah lain bahwa Pidie Jaya memiliki sistem pembinaan yang baik dan terencana,” ujarnya.
Untuk diketahui, MTQ Aceh ke-35 direncanakan digelar pada tanggal 1 sampai dengan tanggal 8 November 2025.
Dalam kunjungan itu, turut hadir Wakil Bupati Pijay, Hasan Basri, Asisten Administrasi Umum Setda Aceh, Muhammad Diwarsyah, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh, Reza Saputra.(*)