Info BKKBN Aceh

Wakil Ketua DPR Aceh Ajak Masyarakat Jadi Orang Tua Asuh Stunting

Editor: IKL
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua DPR Aceh Ajak Masyarakat Jadi Orang Tua Asuh Stunting

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Aceh - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Ali Basrah,  mengajak seluruh lapisan masyarakat di Aceh menjadi Orang Tua Asuh (OTA) dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.

"Mari kita menjadi orang tua asuh, sehingga stuntas stuhting  di Aceh. Lebih  bagus dua anak atau  tiga anak stunting yang didampingi  orang tua asuh, tetapi betul-betul kita implementasikannya. Dari pada 10 atau 15  anak stunting,  tetapi hanya tulisan angka dikertas saja," tegas Wakil Rakyat asal Aceh Tenggara, kelahiran 19 Juni 1966.

Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi GENTING Provinsi Aceh Tahun 2025 di Gedung Serbaguna, Kantor Gubernur Aceh, pada Senin, (25/8/2025) di Banda Aceh. Pada kegiatan yang dibuka oleh Sekda Aceh yang diwakili Plt. Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Aceh, Syakir.

Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, Kepala Biro Isra, Yusrizal, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong DPMG, Iskandar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Meutia Juliana,  mewakili BPKP Aceh, BPS Aceh, Kanwil Kemenag Aceh, RSJ, Kepala OPD KB Aceh Tenggara, Kepala OPD KB Pidie, Kepala OPD KB Aceh Besar, Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Aceh, dan sejumlah SKPA lainnya di Aceh.

Sebagai pemateri pada Rakor GENTING secara zoom menghadirkan  Deputi V Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kemendukbangga/BKKBN,  Sukaryo Teguh Santoso. Sementara pemateri lainnya dari  internal  jajaran Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Aceh. 
 
Wakil Ketua DPR Aceh dari Fraksi Partai Golkar dalam sambutanya juga  meminta kepada Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota,  dapat mendukung BKKBN di dalam pencegahan, percepatan dan penurunan stunting di Aceh. Karena menurutnya, masalah stunting di Aceh tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi berkolaborasi dan bergotong royong.

"Menuntaskan stunting di Aceh harus dilakukan secara gotong royong,  intervensi bisa dilakukan dengan perbaikan gizi/nutris, sanitasi, jamban, sarana air bersih, dan rumah layak huni," ucap Ali Basrah.

Ia juga berharap, agar semua lintas sektor terkait, pemerintah, swasta, BUMD, BUMN, Perbankan dapat memahami bagaimana kondisi stunting di Aceh saat ini. "Penyelesaian stunting di Aceh harus maksimal. DPR Aceh siap berkolaborasi dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Aceh. Insyaa Allah kita akan segera melakukan MoU dengan BKKBN," kata Ali Basrah.

Sekda Aceh dalam pidato yang dibacakan oleh Plt. Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh, Syakir mengatakan, angka prevalensi stunting di Aceh Berdasarkan hasil Studi Kasus Gizi Indonesia, posisi Aceh yang semula berada pada 33,2 persen  pada  2021 menurun menjadi 28,6 % pada 2024. Meski demikian, Aceh masih berada dalam lima besar provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia. Maka diperlukan kepedulian kita bersama dalam menyikapi kondisi ini.

Lanjutnya, salah satu lembaga yang konsen menjalankan tugas ini, adalah Kemendukbangga/BKKBN, sebagai kementerian yang mengemban mandat untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan penduduk yang seimbang. Maka kami menyambut baik upaya Pencegahan dan Penurunan Stunting, melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).

"Gerakan ini sebagai wujud gotong royong elemen bangsa dan masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting, menuju Indonesia Emas 2045 akan datang," ucap Syakir juga merupakan Kepala Biro Pemerintahan Setda Aceh.

Drs. Syakir, M.Si juga menambahkan sebagai bukti keseriusan Pemerintah Aceh dalam percepatan penuruna. Stunting di wilayah ujung Pulai Sumatera yaitu Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, telah mengeluarkan Surat Edaran terkait Quick Win GENTING.

Rakor ini juga merupakan implementasi dari Keputusan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 329/KEP/G2/2024 tentang Panduan Pelaksanaan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting," ucap Syakir.

Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, dalam sambutannya menyebutkan, Kemendukbangga/BKKBN Pada 2025 secara nasional menargetkan sebanyak 1 juta  Keluarga  Risiko Stunting  dan Aceh diberi target oleh nasional sebanyak 38.004 KRS yang menjadi sasaran GENTING.

"Data per 21 Agustus 2025, ada 1.483 penerima manfaat dari GENTING atau 3 9 Persen dengan jumlah mitra 595 . Kalau dirupiahkan sudah sebanyak Rp. 831.497.600 yang diterima. Dengan rincian  nutrisi 632 KRs, Rumah Layak  Huni 1  KRS, Bantuan sarana air bersih 820 KRS, dan  jamban sehat 29 KRS," sebut Safrina.

Ia berharap melalui Rakor ini, Aceh bisa mencapai target yang telah diberikan nasional.pada 2025 yaitu 38.004 KRS yang tersebar di 23 kabupaten/kota . "Intervensi apapun akan kita terima. Karena gerakan ini  bertujuan pencegahan sehingga dengan sasaran dan bantuan yang tepat tidak lahir stunting baru di Aceh. Menjadi OTA juga tidak ribet, cukup Rp 15 ribu per hari untuk perbaikan nutrisi bagi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Baduta," pungkas Safrina. (*)

Baca juga: Kemendukbangga/BKKBN Aceh Gelar Lomba Mural Quick Win Sambut HUT Ke-80 RI

Berita Terkini