Tips Keluarga Harmonis

Jangan Salah! Begini Cara Menegur Suami Menurut dr Aisah Dahlan agar Tak Lukai Harga Diri

Pakar neurosains, dr Aisah Dahlan, mengingatkan bahwa suami memiliki sisi psikologis yang perlu dipahami, terutama soal harga diri.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM/GENERATED BY AI
PASANGAN SUAMI ISTRI - Pakar neurosains, dr Aisah Dahlan, mengingatkan bahwa suami memiliki sisi psikologis yang perlu dipahami, terutama soal harga diri. 

SERAMBINEWS.COM - Setiap pasangan suami istri pasti pernah berbeda pendapat. Namun, cara menyampaikan teguran bisa menentukan apakah masalah akan selesai dengan baik atau justru menimbulkan konflik baru.

Pakar neurosains, dr Aisah Dahlan, mengingatkan bahwa suami memiliki sisi psikologis yang perlu dipahami, terutama soal harga diri.

“Laki-laki itu punya hipotalamus 2,5 kali lebih besar dari perempuan. Di situ ada pusat rasa aman dan harga diri. Jadi, kalau suami ditegur di depan umum, dia bisa merasa terhina,” jelas dr Aisah Dahlan dalam sebuah ceramah, dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Kajian Islam, Senin (15/9/2025).

Menurut dr Aisah Dahlan, salah satu kesalahan yang sering dilakukan istri adalah menegur suami di depan anak-anak, keluarga, atau orang lain.

Meski maksudnya baik, cara ini justru membuat suami merasa malu dan harga dirinya jatuh.

“Kalau mau menegur, jangan di depan anak atau orang lain. Itu bikin dia malu. Tegurlah empat mata, karena laki-laki sangat menjaga harga dirinya,” tegas dr Aisah Dahlan.

Baca juga: Hipotalamus Pria 2,5 Kali Lebih Besar, dr Aisah Dahlan Beberkan Perbedaan Otak Suami dan Istri

Dengan menyampaikan kritik secara pribadi, suami akan lebih mudah menerima masukan tanpa merasa direndahkan.

Selain tempat, waktu juga penting dalam menyampaikan teguran.

Suami yang baru pulang kerja, lelah, atau sedang lapar biasanya lebih sensitif dan mudah tersinggung.

“Begitu masuk rumah, beri dia waktu sekitar 10 menit untuk istirahat. Jangan langsung ditembaki pertanyaan atau kritik. Kalau waktunya pas, dia akan lebih terbuka,” kata dr Aisah Dahlan.

Gunakan Nada Suara yang Lembut

Dr Aisah Dahlan juga menekankan pentingnya nada suara saat berbicara.

Nada suara lembut dan penuh kasih akan lebih mudah diterima dibanding nada tinggi atau penuh emosi.

Baca juga: dr Aisah Dahlan Ungkap Lima Cara Komunikasi dengan Suami, Bikin Makin Betah & Rumah Tangga Harmonis

“Kalau suami telepon saja harus dijawab dengan suara manja, apalagi saat menegur. Jangan keras-keras. Pakai bahasa lembut, supaya pesan sampai tanpa melukai,” ungkapnya.

Menegur bukan berarti mencari kesalahan pasangan, tetapi menunjukkan kepedulian.

Namun, cara penyampaianlah yang membedakan apakah teguran itu membawa kebaikan atau justru menambah jarak dalam hubungan.

“Kalau kita tahu cara komunikasi yang pas, rumah tangga jadi lebih harmonis. Teguran pun bisa jadi tanda cinta, bukan sumber masalah,” pungkas dr Aisah Dahlan.

dr Aisah Dahlan Ungkap Lima Cara Komunikasi dengan Suami, Bikin Makin Betah & Rumah Tangga Harmonis

Menjalin komunikasi yang sehat dengan pasangan ternyata bukan sekadar soal berbicara, tetapi juga memahami cara kerja otak laki-laki dan perempuan.

Hal ini disampaikan pakar neurosains yang juga sebagai konselor keluarga, dr Aisah Dahlan, ia menjelaskan perbedaan struktur otak pria dan wanita berpengaruh besar dalam kehidupan rumah tangga.

Baca juga: Suami Narsistik NPD? Ini Cara Bijak Menghadapinya Menurut dr Aisah Dahlan

Menurutnya, hipotalamus pada otak laki-laki berukuran 2,5 kali lebih besar dibandingkan perempuan.

Bagian otak ini mengatur banyak fungsi, mulai dari rasa aman, makan-minum, tidur, hingga dorongan seksual. Itulah sebabnya, memahami cara berkomunikasi dengan suami menjadi kunci keharmonisan.

Berikut lima tips komunikasi yang dibagikan dr Aisah Dahlan agar hubungan rumah tangga semakin harmonis dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube SUAS Videos, Jumat (12/9/2025).

1. Jangan Terlalu Mandiri

Sikap mandiri memang baik, tetapi terlalu mandiri bisa membuat suami merasa kehilangan perannya.

Banyak istri sekarang punya penghasilan sendiri, sehingga merasa tidak perlu meminta apa pun dari suami.

Padahal, menurut dr Aisah Dahlan, hal ini justru bisa menimbulkan masalah.

“Kalau istri nggak pernah minta uang, suami bisa merasa, ‘kok uang saya nggak laku ya?’. Padahal, laki-laki ingin merasa dibutuhkan sebagai pelindung dan penyokong keluarga,” ujar dr Aisah Dahlan.

Ia menambahkan, bukan berarti istri harus bergantung sepenuhnya, tetapi sesekali menunjukkan kebutuhan kepada suami penting untuk menjaga perasaannya.

dr Aisah Dahlan, seorang dokter dan juga ustadzah yang banyak menginspirasi banyak orang dengan berbagai tips psikologi dan neuparenting kali ini berbagi tips agar suami nyaman usai pulang kerja. 

2. Gunakan Nada Suara yang Tepat

Bagi suami, cara istri berbicara ternyata jauh lebih penting daripada isi perkataannya.

Nada suara yang lembut, ramah dan manja bisa membuat hati suami luluh, bahkan dalam situasi tegang sekalipun.

“Kalau suami telepon, jawabnya jangan datar. Pakai suara manja, lembut, seolah-olah sedang tersenyum. Laki-laki itu senang sekali kalau istrinya terdengar butuh dia,” tutur dr Aisah Dahlan.

Nada suara yang tepat dapat menumbuhkan rasa dihargai dan memperkuat ikatan emosional suami-istri.

3. Pilih Waktu yang Pas untuk Bicara

Setelah pulang kerja, suami biasanya butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum diajak bicara panjang. Kondisi lelah, lapar, atau stres bisa membuat komunikasi berujung salah paham.

“Begitu masuk rumah, beri dia 10 menit. Jangan langsung ditembaki pertanyaan atau keluhan. Biarkan dia taruh barang, duduk dulu, baru ajak ngobrol,” kata dr Aisah Dahlan.

Menurutnya, istri yang sabar menunggu momen tepat akan lebih mudah menyampaikan pesan penting, karena suami sudah lebih tenang dan siap mendengarkan.

4. Jangan Menegur di Depan Orang Lain

Harga diri laki-laki sangat sensitif, terutama di hadapan orang lain.

Menegur atau mengoreksi suami di depan anak, keluarga, atau bahkan orang asing bisa membuatnya merasa dipermalukan.

“Kalau mau menegur, jangan di depan umum. Itu bikin dia malu. Sampaikan empat mata supaya dia lebih menerima,” tegas dr Aisah Dahlan.

Dengan cara ini, pesan yang ingin disampaikan tetap sampai, tetapi tanpa merusak perasaan dan harga diri suami.

5. Tunjukkan Rasa Butuh Lewat Hal Kecil

Membuat suami merasa dibutuhkan tidak selalu harus dengan permintaan besar. Hal-hal sederhana justru bisa lebih bermakna.

“Siapkan kursi khusus untuk suami di rumah. Atau minta tolong ambilkan sesuatu yang sebenarnya kita bisa lakukan sendiri. Itu bikin dia merasa jadi pahlawan di rumah,” ungkap dr Aisah Dahlan.

Menurutnya, ketika suami merasa perannya penting di mata istri, ia akan lebih betah di rumah dan termotivasi untuk terus melindungi keluarga.

Komunikasi Jadi Kunci Keharmonisan

Dr Aisah Dahlan menekankan bahwa lima cara ini bukan berarti istri merendahkan diri atau kehilangan jati dirinya.

Sebaliknya, hal ini merupakan bentuk strategi komunikasi yang cerdas untuk memahami perbedaan cara kerja otak pria dan wanita.

“Kalau kita paham, kita jadi lebih ikhlas dan nggak gampang tersinggung. Rumah tangga pun insyaAllah lebih bahagia dan harmonis,” pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved