Kesehatan
Sadari dan Sadanis, Dua Langkah Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara yang Selamatkan Nyawa
Melalui dua langkah sederhana, yakni Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan oleh Tenaga Medis), setiap wanita dapat mendete
Melalui dua langkah sederhana, yakni Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan oleh Tenaga Medis), setiap wanita dapat mendeteksi perubahan sejak dini dan meningkatkan peluang sembuh secara signifikan.
SERAMBINEWS.COM - Kanker payudara bukan hanya persoalan medis, tetapi juga tentang kesadaran dan keberanian perempuan menjaga kesehatannya sendiri.
Melalui dua langkah sederhana, yakni Sadari (Periksa Payudara Sendiri) dan Sadanis (Pemeriksaan oleh Tenaga Medis), setiap wanita dapat mendeteksi perubahan sejak dini dan meningkatkan peluang sembuh secara signifikan.
Deteksi dini terbukti menjadi kunci utama dalam menekan angka kematian akibat kanker payudara.
Karena itu, penting bagi setiap wanita untuk menjadikan Sadari dan Sadanis sebagai kebiasaan rutin, bukan hanya saat ada keluhan.
Ingat, mengenali tubuh sendiri adalah bentuk cinta dan perlindungan terhadap diri sendiri. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar pula kesempatan untuk hidup sehat, kuat, dan panjang umur.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2022 mencatat, sekitar 2,3 juta wanita di dunia didiagnosis kanker payudara dengan 670 ribu kematian.
Baca juga: Kanker Payudara Renggut Nyawa Mpok Alpa, Gejala Awal Muncul Benjolan, Sempat Dikira Kantong ASI
Di Indonesia, menurut laporan GLOBOCAN 2022, penyakit ini menduduki peringkat pertama dengan 16,2 persen kasus baru dari seluruh jenis kanker dan 30,1 persen kasus baru di kalangan wanita.
“Banyak pasien datang dalam kondisi stadium lanjut karena mengabaikan perubahan kecil di payudara.
Padahal, kalau diperiksa sejak dini, pengobatan bisa jauh lebih sederhana dan hasilnya lebih baik,” kata dr Ivan Rinaldy, Sp.B, Subsp. Onk(K), Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Bethsaida Hospital Gading Serpong di Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Mengenali Risiko dan Gejala Sejak Dini
Kanker payudara bisa menyerang siapa pun, namun risikonya meningkat pada wanita berusia di atas 40 tahun, belum pernah hamil, tidak menyusui, atau mengalami menstruasi terlalu dini maupun menopause terlambat.
Gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, kelebihan berat badan, merokok, serta konsumsi alkohol juga dapat memperbesar risiko.
Gejala awalnya sering kali tidak terasa sakit, namun bisa dikenali lewat perubahan kecil seperti benjolan keras di payudara, perubahan bentuk atau posisi puting, keluarnya cairan tidak normal, kulit tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange), atau muncul benjolan di ketiak.
Sadari: Langkah Kecil yang Berdampak Besar
Menurut dr Ivan, Sadari sebaiknya dilakukan oleh semua wanita di atas 20 tahun.
“Bagi yang masih haid, lakukan pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid. Sedangkan bagi yang sudah menopause, pilih tanggal yang sama setiap bulan,” jelasnya.
Langkahnya sederhana: berdiri di depan cermin, amati bentuk dan posisi payudara, kemudian raba seluruh bagian payudara dan ketiak untuk memastikan tidak ada benjolan atau perubahan.
“Sadari adalah bentuk cinta pada diri sendiri. Dengan pemeriksaan sederhana di rumah, wanita bisa mengenali perubahan sejak dini,” ujarnya.
Sadanis: Peran Tenaga Medis dalam Deteksi Akurat
Berbeda dengan Sadari, pemeriksaan Sadanis dilakukan oleh tenaga medis menggunakan metode klinis. Pemeriksaan ini membantu mendeteksi kelainan yang tidak terlihat dari luar.
Bila ditemukan indikasi mencurigakan, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan seperti USG payudara atau mammografi.
Wanita berusia di atas 15 tahun disarankan melakukan Sadanis setiap dua hingga tiga tahun sekali untuk memastikan kondisi payudara tetap sehat.
“Sadanis melengkapi langkah Sadari. Pemeriksaan oleh dokter memastikan hasil yang lebih akurat dan menjadi pintu awal penanganan yang tepat,” tutur dr Ivan.
Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, tetapi peluang sembuh sangat tinggi bila dideteksi sejak dini. Karena itu, Sadari dan Sadanis bukan sekadar langkah pencegahan—melainkan bentuk kepedulian dan keberanian perempuan untuk menjaga kesehatannya sendiri.
Deteksi dini bukan soal takut pada penyakit, melainkan soal memberi kesempatan pada diri sendiri untuk tetap sehat, kuat, dan hidup lebih lama.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cara Deteksi Kanker Payudara, Mengetahui Sejak Dini Tingkatkan Peluang Sembuh
| Jangan Dikonsumsi Berlebihan, 11 Makanan Sehat yang Ternyata jadi Penyebab Berat Badan Bertambah |
|
|---|
| Rekomendasi Menu Makan Malam untuk Penderita Kolesterol, Murah Tetap Sehat |
|
|---|
| Dr Zaidul Akbar Bongkar! Ternyata Sakit Lambung Selama Ini Bukan karena Makanan tapi Pikiran Sendiri |
|
|---|
| 8 Manfaat Jus Buah Delima untuk Kesehatan, Tinggi Antioksidan, Bagus untuk Kulit dan Gula Darah |
|
|---|
| ‘Dingin Seperti Kulkas’, Seksolog dr Boyke Jelaskan Istilah Frigidity: Impoten pada Wanita |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.