Andhika Pratama Akui Hubungan Suami Istri Terganggu Gegara Anak Tidur Bareng, dr Boyke: Salah Besar!

SERAMBINEWS.COM - Rumah tangga Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty dikenal harmonis dan hangat.

Namun di balik itu, Andhika Pratama blak-blakan mengaku punya satu kebiasaan yang ternyata berpengaruh besar terhadap hubungan suami istri mereka.

Kisah ini diungkapkan Andhika saat berbincang dengan dr Boyke Dian Nugraha dalam sebuah tayangan di podcast Wendi Cagur baru-baru ini.

Dengan nada jujur, Andhika mengaku menyesal karena sejak awal pernikahan ia membiasakan anak-anak tidur bersama di kamar mereka.

“Aku merasa belakangan ini aku bikin kesalahan besar. Dari awal anak-anak tidur sama aku dan istri. Bonding-nya kuat banget, tapi sekarang jadi susah dilepas,” ujar Andhika dikutip Serambinews.com, Senin (10/11/2025).

Kebiasaan itu, kata Andhika, semula terasa menyenangkan karena bisa dekat dengan anak-anak. Namun seiring waktu, justru mulai mengganggu kehidupan pribadi mereka sebagai pasangan suami istri.

Baca juga: dr Boyke: Anak yang Dekat dengan Ayahnya Lebih Percaya Diri dan Bahagia

“Sekarang anak-anak udah gede, tapi kami masih tidur bareng. Kadang rasanya kayak ‘pepes’ rame-rame. Akhirnya kualitas hubungan suami istri jadi terganggu,” ucapnya.

Mendengar curhatan Andhika, dr Boyke langsung memberi tanggapan tegas.

Menurutnya, kebiasaan anak tidur bersama orang tua memang sebaiknya dihentikan sejak dini.

“Enggak bisa. Rasulullah sudah mencontohkan, anak usia dua tahun pisahkan tidurnya. Lalu usia lima atau enam tahun pisahkan juga antara laki-laki dan perempuan,” jelas dr Boyke.

Menurut dokter sekaligus seksolog ternama itu, hal ini bukan tanpa alasan.

Selain menjaga privasi, pemisahan tidur juga penting agar anak tidak mengalami kebingungan atau trauma seksual.

Baca juga: 4 Rahasia dr Boyke Agar Cepat Hamil, Ternyata Nomor 3 Sering Dianggap Sepele oleh Pasutri

“Anak-anak yang terbiasa tidur sendiri akan lebih mandiri. Mereka juga belajar menghargai privasi. Kalau terus tidur bareng, itu bisa ganggu hubungan suami istri bahkan psikologis anak,” tambahnya.

dr Boyke juga menegaskan bahwa hubungan seksual dalam rumah tangga bukan hanya sekadar kebutuhan biologis, melainkan bentuk ekspresi cinta.

“Seks itu bukan cuma buat punya anak. Seks itu rekreasi, ekspresi cinta. Kalau hubungan intim terganggu, biasanya emosinya juga ikut terganggu,” kata dr Boyke.

Ia bahkan menyarankan agar pasangan suami istri lebih kreatif menjaga keintiman meski sudah memiliki anak.

Salah satunya dengan menyiapkan suasana romantis, kamar khusus, hingga menggunakan aroma parfum yang menggugah suasana.

“Kalau anak-anak sudah tidur, pindah aja ke kamar lain. Siapkan suasana yang nyaman. Karena seks itu bentuk cinta, bukan sekadar rutinitas,” pesannya.

Baca juga: Sudah Menjelang 50 Tahun Masih Bisa Hamil? Ini Penjelasan dr Boyke, Ungkap Masa Menopause Menentukan

Pernyataan dr Boyke ini pun ramai dibahas warganet karena dianggap menyentuh realitas banyak pasangan muda. Banyak yang mengaku relate dengan kondisi yang dialami Andhika dan Ussy. 

dr Boyke: Anak yang Dekat dengan Ayahnya Lebih Percaya Diri dan Bahagia

Dokter sekaligus seksolog ternama Indonesia, dr Boyke Dian Nugraha, menegaskan pentingnya peran seorang ayah dalam membentuk kepribadian dan kebahagiaan anak.

Hal itu ia sampaikan saat berbincang santai bersama presenter Andhika Pratama di kanal YouTube Wendi Cagur yang tayang baru-baru ini.

Menurut dr Boyke, banyak keluarga di Indonesia masih menempatkan ayah sebatas pencari nafkah.

Padahal, kedekatan emosional antara ayah dan anak justru menjadi fondasi penting bagi perkembangan mental si kecil.

“Kalau anak dekat dengan ayahnya, dia tumbuh lebih percaya diri, lebih bahagia, dan lebih mudah bersosialisasi,” ujar dr Boyke dalam perbincangan tersebut dikutip Sabtu (8/11/2025).

Ia menambahkan, anak yang mendapatkan perhatian, pelukan, dan komunikasi positif dari sang ayah akan tumbuh dengan rasa aman yang kuat.

Hal sederhana seperti mengajak anak bermain, menggendong, atau sekadar bertanya tentang harinya dapat menciptakan ikatan emosional yang tahan lama.

“Coba deh, anak-anak yang sering diajak ngobrol atau main bareng ayahnya, biasanya lebih ekspresif dan punya kontrol emosi yang lebih baik,” kata dr Boyke.

Sayangnya, lanjutnya, banyak ayah masih menjaga jarak emosional dengan anak karena alasan kesibukan atau budaya yang membuat mereka canggung menunjukkan kasih sayang.

Padahal, pelukan kecil sebelum tidur atau obrolan ringan sepulang kerja bisa membuat anak merasa dihargai dan dicintai.

“Anak yang terbiasa dekat dengan ayahnya juga cenderung punya konsep diri yang lebih positif saat dewasa,” jelasnya.

dr Boyke juga mengingatkan bahwa kedekatan ayah penting bagi anak laki-laki maupun perempuan.

Anak laki-laki meniru empati dan sikap tanggung jawab sang ayah, sementara anak perempuan belajar bagaimana ia seharusnya diperlakukan di masa depan.

“Ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuan, dan teladan pertama bagi anak laki-laki,” ujarnya.

Ia pun menutup dengan pesan agar setiap ayah menyisihkan waktu khusus untuk anak-anaknya, sekecil apa pun itu.

“Lima belas menit waktu berkualitas setiap hari jauh lebih berharga daripada hadiah mahal tanpa kehadiran emosional,” tegas dr Boyke.

“Jadi, jangan cuma kasih uang jajan. Kasih juga waktu dan telinga yang mau mendengar," pungkasnya. (Serambinews.com/Firdha)