Lifestyle

Kenapa Wanita Sering Bingung Saat Lihat Maps? Ini Penjelasan Neurosainsnya Menurut Dr Aisah Dahlan

Ia menyarankan agar tidak mengganggu laki-laki dengan percakapan lain saat mereka sedang fokus menyetir dan mencari arah.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Meta AI & Instagram @draisahdahlan
Suami-istri navigasi perjalanan bersama, sang istri membantu menentukan arah menggunakan smartphone sementara sang suami fokus menyetir. 

Perbedaan fungsi ini terbawa hingga kini, memengaruhi cara laki-laki dan perempuan menghadapi navigasi modern.

Tips dari Dr Aisah Dahlan

Agar pengalaman menggunakan maps lebih lancar, Dr. Aisah menyarankan:

  • Perempuan sebaiknya memperhatikan orientasi maps lebih dulu sebelum jalan.
  • Gunakan fitur panduan suara agar tidak bingung bolak-balik melihat layar.
  • Tandai landmark penting di rute perjalanan.
  • Jika bersama pasangan, komunikasikan arah dengan jelas tanpa terburu-buru.

Baca juga: Suka Bandingkan Suami dengan Laki-Laki Lain? dr Aisah Dahlan Ungkap Dampak Mengejutkan

Jadi, wanita sering bingung saat melihat maps bukan karena kurang mampu, melainkan karena otaknya bekerja dengan sistem yang berbeda dari laki-laki.

Dengan memahami perbedaan ini, pasangan bisa lebih saling mengerti, menghindari konflik kecil di jalan, dan membuat perjalanan jadi lebih menyenangkan.

Dr Aisah Dahlan Ungkap Cara Bicara ke Suami yang Bikin Luluh: Jangan Lebih Lembut ke Rekan Kantor!

Cara berbicara seorang istri kepada suami ternyata berpengaruh besar terhadap perasaan dan psikologis suami.

Cara berbicara seorang istri kepada suami ini disampaikan oleh Dr Aisah Dahlan, pakar neurosains dan konsultan keluarga dalam salah satu kajiannya.

Menurut dr Aisah Dahlan, banyak istri yang tanpa sadar justru berbicara lebih lembut dan sopan kepada atasan atau rekan kantor dibandingkan kepada suami sendiri.

Padahal, nada bicara lembut kepada pasangan dapat membuat hati suami luluh dan mempererat keharmonisan rumah tangga.

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Suas Videos, Sabtu (4/10/2025), dalam kajian dakwahnya dr Aisah Dahlan menceritakan pengalamannya saat menyadari kesalahan dalam cara berkomunikasi dengan suami.

Ia mengaku dulu sering menjawab telepon suaminya dengan nada suara yang keras dan tegas, seolah ingin menunjukkan kemandirian.

“Dulu saya merasa karena saya kerja, punya uang, mandiri, jadi kalau suami telepon, saya jawabnya agak gede: ‘Waalaikumsalam!’” tuturnya.

Padahal, kata dr Aisah Dahlan, suara rendah dan lembut dari suami saat memberi salam sebenarnya merupakan bentuk godaan bawah sadar dan cara suami menunjukkan kasih sayang.

Namun sering kali, istri justru membalasnya dengan nada tegas dan formal, seperti berbicara dengan rekan kerja.

Ia mencontohkan bagaimana perempuan kerap berbicara sangat sopan dan lembut kepada atasan atau rekan kerja, namun berbeda saat berbicara kepada suami.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved