Tips Parenting Anak

5 Dampak Buruk Sering Marahi & Bentak Anak, dr Aisah Dahlan: Saraf Otak Rusak hingga Gangguan Mental

“Ini bisa mengurangi kecerdasan, kepintaran, dan akhirnya mengganggu emosinya. Maka terjadi gangguan mental,” tegasnya.

|
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
Kolase YouTube Nikit Willy Official dan Meta AI
Dampak Buruk Membentak Anak - Pakar neurosains sekaligus konsultan keluarga, dr Aisah Dahlan, kebiasaan marah-marah, membentak, mencubit, atau memukul anak bukan hanya melukai hati, melainkan juga merusak otaknya secara nyata. 

SERAMBINEWS.COM - Tidak sedikit orang tua yang merasa memarahi dan membentak anak adalah bagian “normal” dalam mendidik.

Namun menurut pakar neurosains sekaligus konsultan keluarga, dr Aisah Dahlan, kebiasaan marah-marah, membentak, mencubit, atau memukul anak bukan hanya melukai hati, melainkan juga merusak otaknya secara nyata.

Dalam lima menit pertama penjelasannya, dr Aisah Dahlan menegaskan bahwa marah kepada anak adalah tindakan yang berdampak langsung pada struktur saraf dan kesehatan mental mereka.

“Kalau ditanya gimana caranya supaya anak-anak tidak kena dampak karena orang tuanya marah-marah? Jawabnya gampang: berhenti marah. Ngapain marah-marah sama anak? Nggak kasihan sama anaknya?” kata dr Aisah Dahlan, dikutip Serambinews.com dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, Jumat (14/11/2025).

Menurutnya, orang tua sering kali tidak menyadari bahwa setiap marah, bentakan, dan hardikan meninggalkan jejak biologis di otak anak.

“Di otak itu ada aliran listrik. Anak yang dimarahi, dicubit, dihardik, dibentak, dipukul, itu ada listrik yang terlalu cepat loncatannya. Sehingga saraf-saraf yang di otak, kabel-kabel listrik itu hangus,” ujarnya.

Baca juga: 8 Pesan dr Aisah Dahlan untuk Orang Tua Saat Anak Jadi Korban Bullying, Jangan Paksa Anak Bicara

Loncatan listrik yang terlalu cepat ini bukan sekadar gambaran metaforis. Dr Aisah menyebutkan bahwa efeknya bisa mengurangi kecerdasan serta merusak regulasi emosi anak.

“Ini bisa mengurangi kecerdasan, kepintaran, dan akhirnya mengganggu emosinya. Maka terjadi gangguan mental,” tegasnya.

Berikut 5 Dampak Buruk Sering Marahi Anak Menurut dr Aisah Dahlan

1. Loncatan Listrik Berlebihan di Otak

Saat orang tua marah atau membentak, anak tidak hanya merasa takut secara emosional. Tubuhnya mengalami reaksi biologis yang kuat.

“Ada listrik yang terlalu cepat loncatannya,” kata dr Aisah.

Loncatan listrik berlebih ini menyebabkan otak anak seperti mengalami kejutan berulang yang membuat sistem saraf tidak stabil.

Baca juga: Anda Suka Kirim Reels ke Pasangan? dr Aisah Dahlan: Boleh Tapi Harus Main Cantik, Begini Caranya!

2. Saraf Otak Seperti ‘Hangus’

Dr Aisah mengibaratkan saraf otak sebagai kabel listrik.

“Kabel-kabel listrik yang di otak itu bisa hangus.”

Ini adalah gambaran kerusakan saraf yang terjadi saat anak mengalami tekanan berulang dalam bentuk bentakan atau pukulan. Semakin sering terjadi, semakin besar kemungkinan kerusakan.

3. Menurunkan Kecerdasan dan Kemampuan Berpikir

Ketika saraf yang rusak bertambah banyak, kemampuan otak untuk menyerap pelajaran dan mengolah informasi ikut menurun.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved