Banjir Landa Aceh

BNPB Prioritaskan Hunian Sementara dan Tetap pada Fase Kedua Tanggap Darurat Aceh

Selain pembangunan hunian, BNPB juga menyoroti perkembangan akses wilayah yang terdampak bencana.

Editor: Faisal Zamzami
Serambinews.com/ZUBIR
ANAK-ANAK KORBAN BANJIR - Potret anak di Desa Sunting, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, desa yang terdampak cukup parah diterjang banjir 26 November 2025 lalu. Anak-anak saat ini bertahan hidup menghandalkan bantuan makanan seperti mie instan. 
Ringkasan Berita:
  • BNPB menegaskan akan mengoptimalkan fase kedua tanggap darurat di Aceh dengan fokus pada early recovery, terutama pembangunan huntara dan huntap bagi warga terdampak banjir dan longsor.
  • Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pembangunan hunian sementara akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota terdampak sesuai usulan dan kebutuhan 
  • Beberapa daerah, seperti Kabupaten Nagan Raya dan Bener Meriah, telah mengajukan lokasi pembangunan hunian sementara.

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan akan mengoptimalkan fase kedua tanggap darurat di Aceh dengan fokus pada early recovery, terutama pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak banjir dan longsor.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan pembangunan hunian sementara akan dilakukan di seluruh kabupaten/kota terdampak sesuai usulan dan kebutuhan pemerintah daerah setempat.

“Tentu saja untuk hunian sementara ini akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota terdampak yang pemerintah daerahnya mengusulkan sesuai kebutuhan,” ujar Muhari dalam konferensi pers pembaruan penanganan bencana di Kantor Gubernur Aceh, Kamis (18/12/2025).

Beberapa daerah, seperti Kabupaten Nagan Raya dan Bener Meriah, telah mengajukan lokasi pembangunan hunian sementara.

Saat ini tim BNPB tengah mengecek kesesuaian lahan yang diajukan, memastikan aman dari potensi bencana di masa depan. Sementara itu, Aceh Barat telah mengusulkan lima titik lokasi huntara.

Baca juga: Gubernur Aceh Tinjau Bantuan Kementan–Bapanas, Sebut yang Terbanyak untuk Warga Terdampak Bencana

Selain pembangunan hunian, BNPB juga menyoroti perkembangan akses wilayah yang terdampak bencana.

Saat ini, akses Kabupaten Aceh Utara telah kembali terhubung dengan Bener Meriah dan Takengon melalui jalur KKA.

Hal ini dinilai sangat membantu kelancaran arus logistik, orang, serta penggeseran alat berat untuk percepatan pemulihan.

Muhari juga menekankan progres pembangunan jembatan strategis.

 Jembatan Bailey Teupin Reudeup di Awe Geutah, yang menjadi jalur alternatif Bireuen–Lhokseumawe, sudah memasuki tahap finalisasi dan segera diuji coba untuk kendaraan.

Sementara jembatan Kuta Blang, jalur utama Bireuen–Lhokseumawe, telah mencapai progres 60 persen, dan jembatan Jeumpa atau Cot Bada yang longsor saat ini progres pengerjaannya telah mencapai 80 persen.

“Jika jembatan-jembatan ini tersambung, proses pemulihan sektor fisik akan lebih optimal dan warga terdampak bisa segera kembali beraktivitas normal,” ujar Muhari.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved