Berita Banda Aceh
Aceh Kondusif, Bukan Berarti Tidak Peduli
Menurutnya, meski Aceh terlihat diam, bukan berarti masyarakatnya terputus dari arus besar yang terjadi di pusat.
DI tengah gelombang demonstrasi yang mengguncang Jakarta dan sejumlah kota-kota besar Indonesia, Aceh tampak jauh lebih tenang dan relatif tidak terlibat dalam ketegangan politik nasional. Bahkan, aksi-aksi yang digelar oleh gerakan mahasiswa sama sekali tidak menimbulkan perpecahan dan anarkis.
Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Humam Hamid, menjelaskan fenomena ini dengan menggunakan kerangka rizoma yang dikembangkan filsuf Prancis, Gilles Deleuze dan Félix Guattari. Menurutnya, meski Aceh terlihat diam, bukan berarti masyarakatnya terputus dari arus besar yang terjadi di pusat.
“Gerakan massa di Jakarta bisa dilihat sebagai struktur rizomatik, terhubung melalui berbagai titik kecil dan seringkali tidak terlihat dari permukaan. Aceh, dengan keunikannya, beroperasi dalam cara yang sama, tersebar, tersembunyi, namun tetap terhubung dalam jaringan sosial yang tak langsung dan tidak terstruktur,” ujar Prof Humam kepada Serambi, Sabtu (30/8/2025).
“Aceh tidak perlu ikut serta dalam protes besar untuk menunjukkan bahwa mereka tetap terhubung dengan dinamika sosial yang lebih besar di negara ini,” lanjutnya.
Prof. Humam menilai, keunikan Aceh terletak pada kelelahan panjang pascakonflik dan kompleksitas masalah lokal yang sangat mendalam. Sejarah panjang konflik, rekonsiliasi yang sulit, dan ketidakmampuan untuk menikmati hasil perdamaian membuat banyak orang Aceh merasa lelah dan lebih memilih untuk membenahi diri sendiri daripada terlibat dalam hiruk-pikuk politik pusat.
Masalah-masalah seperti kemiskinan, ketimpangan pembangunan, dan kesenjangan sosial yang terus membebani, lebih mendesak rakyat Aceh daripada berpartisipasi dalam protes besar yang tidak langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa ketenangan Aceh bukan berarti masyarakat sepenuhnya tidak peduli. Protes bisa saja muncul, namun dalam skala lebih kecil dan terfokus pada isu-isu lokal.
“Gerakan ini tidak akan sebesar demonstrasi di Jakarta, dan kota-kota lain, tetapi tetap terhubung melalui jaringan rizomatik yang saling mendukung. Aceh bisa ikut dalam gelombang nasional, tetapi bukan dengan cara yang menggelegar atau masif,” jelasnya.
Demo di Polda Aceh kondusif
Salah satu aksi demonstrasi yang baru-baru ini terjadi di Aceh yakni muncul gerakan massa dari Gerakan Solidaritas Rakyat Aceh, pada Jumat (29/8/2025). Aksi yang berlangsung di depan Mapolda Aceh itu menyoroti berbagai kasus yang terjadi pada aksi yang berlangsung di kawasan Gedung DPR RI, salah satunya kasus tewasnya seorang driver ojek online (ojol) yang diduga terlindas kendaraan taktis milik aparat kepolisian.
Namun, aksi ini berjalan cukup kondusif dan tidak menimbulkan unsur pengrusakan hingga kekerasan. Kondisi ini sangat jauh berbeda dengan beberapa gelombang aksi yang terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia.
Tak hanya itu, amatan Serambi, saat ini juga terdapat sejumlah massa tergabung dalam Aliansi Rakyat Aceh (ARA) yang tengah membuka posko open donasi untuk demo yang dijadwalkan berlangsung Senin besok (1/9/2025).
Pada lapak posko yang dibuka di depan Gedung DPR Aceh itu, juga tidak ada pengrusakan atau aksi vandalisme yang terjadi. Massa hanya memanfaatkan beberapa sisi pagar dan tiang untuk menggantung spanduk serta ornamen tuntutan aksi.(ra)
Berita Banda Aceh
Aceh Kondusif Bukan Berarti Tidak Peduli
Humam Hamid
Demo Meluas
aksi demo hari ini
Bulog Aceh Salurkan 3.332 Ton Beras SPHP ke Berbagai Kabupaten dan Kota di Aceh |
![]() |
---|
Capaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh 2025 di Bawah Target, Realisasi Masih Rp5,5 Triliun |
![]() |
---|
Tiga Titik Panas Terpantau di Aceh, Banda Aceh Potensi Angin Kencang |
![]() |
---|
Gerhana Bulan Total akan Hiasi Langit Aceh Pada 7-8 September 2025 |
![]() |
---|
Jaga Kondusifitas, MPU Minta Pejabat di Aceh Tidak Pertontonkan Kesombongan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.