Milad Pidie

Milad Pidie, Forkopimda Ziarah Pusara Raja Pedir Sultan Ma'ruf Syah di Klibeut

Menurutnya, Sultan Ma’rufsyah salah satu raja besar pada masa Kesultanan Pedir, yang meninggalkan.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
MAKAM RAJA PEDIR - Ketua DPRK Pidie, Anwar Sastra Putra, menuangkan air di atas pusara Sultan Ma'ruf Syah di Gampong Dayah Tanoh Klibeut, Kecamatan Pidie, Senin (15/9/2025). Sultan Ma'ruf Syah Raja Pedir. 

Laporan Muhammad Nazar l Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Pusara Sultan Ma'ruf Syah terletak di Gampong Dayah Tanoh Klibeut, Kecamatan Pidie, diziarahi Forkopimda Pidie.

Sultan Ma'ruf Syah salah satu Raja Kesultanan Kerajaan Pedir, yang memimpin perang mengusir penjajahan Portugis di abad ke-16.

Mengutip MapesaAceh.com, Sultan ini dikenal dengan gelar Ma'ruf Syah . Namun, nama aslinya tidak disebutkan dalam letaratur sejarah.

Terhadap, gelar 'Ma'ruf', bermakna kebajikan yang menggambarkan sifat baik dan kebijakan yang dimilikinya. 

Sultan Ma'ruf Syah meninggal pada malam ahad, 22 Jumadal Akhir 917 H atau tanggal 14 Septemper 1511 M. 

Yaitu, sebulan setelah peristiwa jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, tanggal 24 Agustus 1511. 

Kini, pusara Sultan Ma'ruf Syah telah dipugar menjadi situs sejarah. 

Wakil Bupati Pidie Alzaizi, menziarahi Makam Raja Pedir, Sultan Ma’ruf Syah, di Gampong Dayah Tanoh Klibeut, Senin (15/09/2025). 

Menziarahi makam tersebut bagian dari rangkaian Hari Jadi Pidie ke-514.

Wabup Alzaizi, bersama Wakil Ketua MPU Pidie, Tgk Ilyas Abdullah, Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana, SIK, Ketua DPRK Pidie, Anwar Sastra Putra, Kajari Pidie Suhendra, SH, Kasdim Mayor Cpl Hendri Anto dan Sekda Pidie, Samsul Azhar serta sejumlah kepala SKPK melaksanakan samadiah dan doa bersama di makam tersebut. 

Tgk Junaidi Ahmad, dalam tausiah singkatnya menceritakan, bahwa peran penting Sultan Ma'ruf Syah dalam membangun peradaban Islam dan sejarah Kesultanan Pedir.

Menurutnya, Sultan Ma’rufsyah salah satu raja besar pada masa Kesultanan Pedir, yang meninggalkan warisan berharga.

Adalah bidang keagamaan, kepemimpinan dan kebudayaan.

"Beliau dikenal sebagai sosok pemimpin yang adil, berwibawa dan menjadikan Islam sebagai dasar pemerintahan," ujarnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved