Berita Aceh Tamiang

Penuhi Kebutuhan Lokal, Aceh Tamiang Bangun Industri Telur Ayam Ras

Aceh Tamiang tengah merampungkan industri telur ayam ras di Kampung Alurmanis, Kecamatan Seruway,

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
INDUSTRI TELUR AYAM - Aceh Tamiang menuju daerah industri telur ayam yang dipusatkan di Seruway. Program ini bentuk tantangan melepaskan diri dari ketergantungan Sumatera Utara, sekaligus membuka lapangan pekerjaan baru. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBIEWS.COM, KUALASIMPANG - Aceh Tamiang tengah merampungkan industri telur ayam ras di Kampung Alurmanis, Kecamatan Seruway. 

Di atas lahan 2 hektare, kabupaten ini ditargetkan sudah mampu mengurangi ketergantungan komoditas telur ayam dari Sumatera Utara.

Syaiful Bahri, usahawan yang merintis industri ini mengaku optimis program ini berjalan baik karena dia mendapat dukungan penuh dari Ketua Perhimpunan Peternak Petelur Sumatera Utara (P3SU), drh Fadhillah Boy. 

Beberapa kali Fadhillah yang merupakan kelahiran Sigli meninjau langsung progres pembangunan kandang ayam di Seruway, Aceh Tamiang.

“Pak Fadhillah mendukung penuh, dia sudah beberapa kali datang untuk memberi masukan,” kata Syaiful, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Ayam Potong di Aceh Tamiang Naik Rp10.000 per Kilogram

Konsep kandang yang dibangun di Seruway diakui Syaiful juga tidak lepas dari pengawasan Fadhillah.

Kandang berkapasitas 25 ribu ekor ayam ini terbilang modern karena memaksimalkan sirkulasi udara secara alami. 

Begitupun, kandang setinggi 7,5 meter ini tetap menggunakan kipas angin dan memakai dinamo sebagai penggerak alat memberikan pakan ayam.

“Lokasinya juga strategis, karena jauh dari pemukiman. Dan yang terpenting kami sudah membahas secara matang tentang penanganan kotoran ayam,” ungkapnya.

Progres pembangunan kandang terhitung September 2025 sudah mencapai 85 persen dan ditargetkan dalam tiga pekan selesai. 

Baca juga: Konsumsi Meningkat Sebabkan Harga Telur di Aceh Tamiang Naik

Selanjutnya secara bergelombang dia akan memasukkan bibit ayam petelur yang dimulai November 2025.

Tahap awal bibit yang diterima sebanyak 5 ribu ekor dan per dua bulan kembali memasukkan bibit hingga mencapai 25 ribu ekor.

Syaiful yang juga Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang memastikan program ini murni untuk memenuhi kebutuhan telur ayam yang selama ini sangat bergantung dari Sumatera Utara. 

Diketahui ketergantungan ini membuat harga telur ayam di Aceh Tamiang kerap berfluktuasi, bahkan sempat menyentuh Rp 55 ribu per papan. 

Di sisi lain program ini selaras dengan Bupati Aceh Tamiang yang mencanangkan belanja di kampung sendiri, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. (mad)

Baca juga: Bukan Masakan atau Penampilan, dr Aisah Dahlan Sebut Suara Istri Jadi Kunci Rumah Tangga Harmonis

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved