Gempa M 5,2 Guncang Sinabang, Warga Simeulue Tetap Tenang Berkat Kearifan Lokal Smong

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah pesisir barat Kabupaten Simeulue, Aceh, pada Selasa pagi (23/9/2025) pukul 08.20 WIB. 

Meski guncangan terasa di sejumlah kecamatan, warga tetap tenang dan waspada, berkat kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun: smong.

Ayu, warga Kecamatan Simeulue Barat, mengaku hanya merasakan guncangan ringan saat berada di dalam kamar.  

“Guncangannya sebentar dan tidak kuat. Kami tidak panik, tapi tetap waspada,” ujarnya kepada Serambinews.com, Selasa (23/9/2025). 

Baca juga: Gempa 5,2 M Guncang Simeulue, Tidak Berpotensi Tsunami, BMKG Imbau Warga Tetap Tenang

Gempa serupa juga sempat terjadi sehari sebelumnya, namun dengan intensitas yang lebih kecil.

Sementara itu, Tarmikas dari Desa Badegong, Kecamatan Teupah Selatan, bahkan tidak merasakan adanya gempa. 

Ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah dihubungi media. 

“Mungkin karena pusat gempa jauh dari sini, di Alafan dan Salang,” katanya.

Analisis BMKG: Gempa Dangkal, Tidak Berpotensi Tsunami

Kepala Stasiun Geofisika Aceh, Andi Azhar Rusdin, menjelaskan bahwa gempa tersebut merupakan gempa tektonik dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. 

Episenter gempa berada di laut, sekitar 131 km barat laut Sinabang, dengan kedalaman 17 km. 

“Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dan tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.

Guncangan dirasakan cukup kuat di Kecamatan Alafan dan Salang, dengan intensitas III–IV MMI, namun hingga kini belum ada laporan kerusakan.

Sinabang, Gempa, dan Smong

Sinabang adalah ibu kota Kabupaten Simeulue, sebuah kabupaten kepulauan di Aceh yang berada di tengah Samudera Hindia. 

Secara geografis, wilayah Kabupaten Simeulue ini berada di zona subduksi aktif antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, menjadikannya sangat rentan terhadap aktivitas seismik.