Info Cuaca Aceh Jaya
Cuaca Hari Ini Langit Aceh Jaya Diselimuti Awan Hitam
Hingga saat ini, seluruh langit di kabupaten Aceh Jaya tertutupi awan hitam (Mendung) yang dapat berpotensi hujan.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG - Awan hitam menyelimuti langit Aceh Jaya sejak pagi hari ini, Senin (29/9/2025).
Hingga saat ini, seluruh langit di kabupaten Aceh Jaya tertutupi awan hitam (Mendung) yang dapat berpotensi hujan.
Berdasarkan laporan dari BMKG, Senin (29/9/2025) hal itu dikarenakan dipole mode yang terpantau aktif memicu adanya aktivitas konvektif di wilayah Indonesia
Sementara itu, di bagian barat. Terpantau aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial, serta terdapat belokan angin dan konvergensi di wilayah Aceh. Selain itu, suhu muka laut yang hangat di wilayah
Samudera Hindia Barat Aceh dan Perairan Timur Aceh dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air).
Beberapa kondisi tersebut dapat berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Aceh.
Apa Itu Dipole Mode?
Dipole Mode atau lebih dikenal sebagai Indian Ocean Dipole (IOD) adalah fenomena iklim yang terjadi di Samudra Hindia. suhu permukaan laut di bagian barat dan timur samudra mengalami perbedaan yang signifikan secara berkala.
Saat IOD positif, suhu laut di bagian barat Samudra Hindia (dekat pantai timur Afrika) lebih hangat, sementara bagian timur (dekat Indonesia dan Australia) lebih dingin.
Kondisi ini menyebabkan curah hujanxmeningkat di Afrika Timur, serta kekeringan di Indonesia dan Australia.
Sementara jika IOD Negatif, suhu laut di bagian timur Samudra Hindia lebih hangat, dan bagian barat lebih dingin.
Dampaknya adalah curah hujan meningkat di Indonesia dan Australia, serta kekeringan di Afrika Timur.
Saat IOD Netral, tidak ada perbedaan signifikan suhu laut antara bagian barat dan timur Samudra Hindia.
Dampak di Indonesia
IOD sangat memengaruhi pola musim hujan dan kemarau. Misalnya, saat IOD positif, Indonesia bisa mengalami musim kemarau yang lebih panjang dan kering, seperti yang terjadi pada tahun 1997 dan 2019.
Fenomena ini mirip dengan El Niño–Southern Oscillation (ENSO) yang terjadi di Samudra Pasifik, tetapi IOD terjadi di Samudra Hindia dan punya pengaruh besar terhadap iklim di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Baca juga: BREAKING NEWS - Pegunungan Malem Aceh Jaya Terbakar
Hujan Lebat
Sementara itu, pada Minggu (28/9/2025) malam hingga dini hari, kabupaten Aceh Jaya diguyur hujan dengan intensitas deras.
Hujan yang turun sejak pukul 20.40 WIB ini menyebabkan sejumlah masyarakat di kawasan rawan banjir, siaga.
"Kita sudah bersiaga, jika hujan tidak reda maka kemungkinan banjir akan terjadi," sebut Abdul Jabar salah seorang warga.
Menurutnya, curah hujan yang turun saat itu sangat berpotensi adanya genangan banjir di sejumlah titik terutama di kawasan ia menetap.
"Di sini kalau tidak reda pasti akan ada genangan banjir akibat luapan sungai Masen," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.