Dana Abadi

Mualem Lobi Menteri LH Minta Dukungan Dana Abadi Eks Kombatan dan Korban Konflik

"Kami meminta dukungan penuh dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian LH, agar dana abadi kombatan dan korban konflik bisa...

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Eddy Fitriadi
BIRO ADPIM SETDA ACEH
BERSALAMAN – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem bersalaman dengan Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol, di kantor kementerian tersebut, di Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025). 

Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem meminta dukungan Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol, untuk pembentukan Dana Abadi bagi Kombatan dan Korban Konflik di Aceh.

Permintaan itu disampaikan Mualem dalam pertemuan di kantor kementerian tersebut di Jakarta Timur, Selasa (7/10/2025).

Menurut Mualem, dana abadi tersebut penting sebagai instrumen nyata untuk memberdayakan masyarakat terdampak konflik dan mengelola lahan bekas konflik agar produktif dan berkelanjutan.

"Kami meminta dukungan penuh dari pemerintah pusat, khususnya Kementerian LH, agar dana abadi kombatan dan korban konflik bisa menjadi langkah nyata membangun kembali kehidupan masyarakat pascakonflik di Aceh,” kata Mualem.

Eks Panglima GAM ini menegaskan, bahwa inisiatif tersebut bukan hanya berkaitan dengan aspek ekonomi, tetapi juga merupakan komitmen moral dan sosial untuk menjaga perdamaian dan memberikan keadilan bagi masyarakat Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, Mualem juga meminta dukungan terhadap Instruksi Gubernur tentang Penataan dan Penertiban Perizinan Sumber Daya Alam. Kebijakan ini, katanya, bertujuan memperkuat tata kelola lingkungan, memastikan kegiatan usaha berjalan sesuai aturan, dan mendukung investasi yang berkelanjutan.

Selain itu, Mualem menyoroti pentingnya percepatan penyaluran Dana Rehabilitasi Berbasis Kinerja (RBP) dan REDD+Carbon Aceh, dua program strategis yang diharapkan mampu menurunkan emisi karbon sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan hutan.

Lebih lanjut, dalam bidang konservasi, Mualem menegaskan komitmen Pemerintah Aceh terhadap pelestarian lingkungan dan perlindungan satwa, terutama gajah Sumatera, melalui peningkatan kerja sama antara dinas terkait dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)

“Perlindungan satwa dan hutan bukan hanya tanggung jawab satu lembaga, tetapi tanggung jawab kita bersama untuk menjaga warisan alam Aceh,” ujarnya.

Mualem juga menekankan perlunya percepatan pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar kegiatan pertambangan rakyat dapat dilakukan secara legal, tertib, dan ramah lingkungan.

Tak hanya itu, ia juga turut menyinggung rencana proyek daur ulang tembaga dan lithium oleh PT Aceh Green Industri, yang menurutnya sejalan dengan arah investasi hijau jika mematuhi seluruh aturan lingkungan hidup yang berlaku.

Baca juga: VIDEO Mualem Tegas Tolak Pemotongan Transfer ke Daerah Sebanyak 25 Persen

“Pemerintah Aceh berkomitmen membangun Aceh secara berkelanjutan. Setiap langkah pembangunan harus selaras dengan pelestarian alam dan kesejahteraan rakyat,” tegasnya..

Sementara itu, Menteri LH, Hanif Faisol menyambut baik pandangan dan inisiatif Gubernur Aceh.

“Kami melihat semangat yang kuat dari Pemerintah Aceh dalam mengelola lingkungan secara bijak. Kementerian LHK akan mendukung penuh program yang mengarah pada pembangunan hijau dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved