Staf Ahli Kemenag RI Faisal Ali Hasyim Isi Kuliah Umum di FEBI IAIN Langsa

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Zubir | Kota Langsa

SERAMBINEWS.COM, KOTA LANGSA – Dr Faisal Ali Hasyim, S.E., M.Si., CA, CSEP, QIA, CGCAE, Staf Ahli Kementerian Agama RI, mengisi kuliah umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa.

Kuliah umum ini mengusung tema “Penguatan Manajemen Risiko dalam Mewujudkan Good Government Governance”, berlangsung di aula FEBI IAIN Langsa, Rabu (29/10/2025).

Dr Faisal yang juga sekaligus praktisi manajemen risiko sektor publik, menjelaskan pentingnya tata kelola risiko secara menyeluruh, baik dari aspek mikro maupun makro untuk memperkuat sistem pengendalian dan meningkatkan akuntabilitas lembaga publik maupun korporasi. 

Ia juga menegaskan bahwa budaya sadar risiko merupakan kunci utama dalam menciptakan pemerintahan yang transparan dan berintegritas.

Sementara Wakil Rektor I IAIN Langsa, Dr. Amiruddin Yahya Azzawy, MA, saat membuka acara itu, menekankan bahwa pemahaman manajemen risiko menjadi bekal penting bagi mahasiswa yang akan terjun ke dunia kerja dan kewirausahaan. 

“Kami berharap kegiatan ini mampu memperluas wawasan mahasiswa dan memperkuat karakter profesional mereka di masa depan,” sebut Doktor Emi.

Baca juga: Program Mencetak 1.000 Hafizh dan Hafizah Quran Dilaunching, Ini Harapan Wali Kota Langsa

Dekan FEBI IAIN Langsa, Dr. Muhammad Amin, MA, dalam kesempatan itu, menyampaikan apresiasi atas kesediaan Dr. Faisal hadir langsung di tengah civitas akademika FEBI. 

Ini merupakan momentum berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari pakar nasional di bidang manajemen risiko. Materinya sangat relevan dengan fokus keilmuan di FEBI.

Dirinya juga berharap Dr Faisal Ali Hasyim dapat kembali hadir dalam kesempatan mendatang untuk memperkuat sinergi akademik antara FEBI IAIN Langsa dan Kementerian Agama RI.

Kuliah umum tersebut diharapkan menjadi langkah strategis dalam menanamkan nilai-nilai Good Government Governance (GGG) di kalangan akademisi dan calon pemimpin masa depan. (*)