Banda Aceh

Hadirkan Ruang Baca Ramah Anak, Cara DPKA Buat Pustaka Aceh Nyaman Dikunjungi

Mereka menciptakan pustaka yang ramah untuk anak-anak. Sehingga membuat anak-anak betah di pustaka dan dapat menumbuhkan minat baca...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
RUANG BACA ANAK - Anak-anak saat sedang menikmati fasilitas ruang baca ramah anak di Pustaka Aceh  beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Pustaka kerap dianggap membosankan dan belum menjadi tempat favorit untuk dikunjungi. Oleh karena itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) terus berinovasi.

Mereka menciptakan pustaka yang ramah untuk anak-anak. Sehingga membuat anak-anak betah di pustaka dan dapat menumbuhkan minat baca sejak usia dini.

Kini, ruang baca ramah anak sudah hadir di Pustaka Aceh dan diminati oleh pengunjung.

Fasilitas ruang baca anak ini didesain khusus, agar anak-anak dapat belajar dan bermain dalam suasana yang nyaman, sejuk, dan menyenangkan.

Kepala DPKA Aceh, Dr Syaridin M.Pd mengatakan, ruang baca tersebut dibangun sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menanamkan kecintaan terhadap dunia literasi sejak dini.

Dengan konsep ruangan yang cerah, penuh warna, dan dilengkapi berbagai fasilitas edukatif, anak-anak diharapkan dapat menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan.

“Fasilitas ini bukan hanya menyediakan buku-buku anak yang lengkap, tetapi juga dirancang agar mereka merasa betah di perpustakaan. Di dalamnya ada alat-alat pendidikan edukatif, panggung story telling untuk dongeng interaktif, serta alat musik tradisional agar anak-anak dapat mengenal budaya Aceh sejak dini,” ujar Syaridin, Kamis (30/10/2025).

Baca juga: Harga Emas Per Mayam Hari Ini di Banda Aceh ‘Diam di Tempat’, 30 Oktober 2025 Dijual Segini

Ruang baca yang dilengkapi pendingin ruangan (AC) itu tentu menghadirkan suasana sejuk dan nyaman bagi anak-anak yang berkunjung. Area baca yang luas juga memungkinkan anak-anak bermain sambil belajar dengan aman.

Beberapa fasilitas lain juga tersedia seperti alat musik tradisional. Dengan itu, Anak-anak yang berkunjung ke sana dapat mengenal alat-alat musik sembari belajar membaca.

Selain itu, menurut Syaridin, keberadaan panggung story telling menjadi daya tarik tersendiri karena anak-anak dapat mendengarkan kisah edukatif secara langsung dari pustakawan atau pendongeng yang diundang secara berkala.

Kegiatan ini bertujuan membangun imajinasi, empati, dan semangat membaca anak-anak melalui pendekatan yang interaktif.

“Melalui konsep ini, kami ingin menjadikan perpustakaan bukan hanya tempat membaca buku, tapi juga ruang bermain dan berekspresi. Anak-anak bisa membaca, mendengarkan dongeng, bermain alat musik tradisional, bahkan berinteraksi dengan teman-temannya di ruang yang aman dan mendidik,” ujar Syaridin.

Ruang baca ramah anak DPKA Aceh kini rutin dikunjungi oleh berbagai lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Banda Aceh dan Aceh Besar. Mereka datang berkunjung untuk mengikuti kegiatan membaca dan bermain bersama pustakawan.

Kepala DPKA menambahkan, pihaknya akan terus mengembangkan program literasi berbasis anak, termasuk menambah koleksi buku dan memperluas kerja sama dengan lembaga pendidikan. “Kita ingin ruang baca ini menjadi wadah pembelajaran yang hidup, tempat anak-anak mengenal dunia pustaka dengan cara yang menyenangkan,” ujar Syaridin.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved