Banda Aceh

Kisah Ibu Muda Tinggal dengan 6 Anak di Basement Toko, Bergantung Hidup dari Mengamen

Ruangan itu pengap, tanpa ventilasi, dindingnya lembap, dan hanya diterangi cahaya redup dari lampu kecil di sudut kamar....

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
TEMPAT TINGGAL ARSYI - Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST, kadis Sosial, camat Baiturahman, dan keuchik saat mengunjungi tempat tinggal Arsyi pada Rabu, 29 Oktober 2025 di Simpang Surabaya, Banda Aceh. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Di sebuah sudut sempit di kawasan Simpang Surabaya, Banda Aceh, kehidupan berjalan lambat di ruang bawah tanah seluas empat meter persegi. 

Ruangan itu pengap, tanpa ventilasi, dindingnya lembap, dan hanya diterangi cahaya redup dari lampu kecil di sudut kamar. 

Di sanalah Arsyi, perempuan muda berusia 30-an, membesarkan enam anaknya yang masih kecil.
Setelah suaminya pergi tanpa kabar, Arsyi menanggung sendiri beban hidup keluarga. Tak ada pekerjaan tetap, tak ada jaminan hari esok. 

Yang ada hanya tekad seorang ibu agar anak-anaknya tidak kelaparan dan tetap bisa bersekolah.
“Kami tidur semau di sini, ada yang di atas (tempat tidur), ada yang di bawah,” katanya lirih saat ditemui di tempat tinggalnya, ruangan yang merupakan bunker toko, kini disulap menjadi kamar kos berukuran 4x4 meter.

Di ruangan sempit itu, tempat tidur, dapur, dan kamar mandi menyatu tanpa sekat. Setiap malam, udara pengap terasa menekan. 

Ketika hujan turun, rasa lembab kian terasa. Jika hujan lebat dan dalam waktu lama, ia pun ikut kebanjiran.
Namun, di situlah tawa kecil anak-anak Arsyi menjadi penghibur di tengah kepenatan hidup.

Mengamen Demi Bertahan Hidup

Selama ini, Arsyi menjadi tulang punggung keluarga, ia mencari nafkah dengan mengamen di jalanan Banda Aceh. Setiap malam setelah salat Isya, ia berkeliling dari satu kafe ke kafe lain, dari warung kopi ke sudut-sudut kota, mengandalkan suara dan keberanian demi beberapa lembar uang.

Dalam semalam, jika beruntung, ia bisa membawa pulang Rp 150 ribu-200 ribu. Dari jumlah itu, sebagian digunakan untuk diberikan ke tetangganya, Rp 30-50 ribu, yang diminta menjaga ankanya, selama ia mengamen, sebagian lagi untuk makan dan sewa kamar.

“Kalau tidak ngamen, kami tidak makan. Tapi saya tak bisa keluar siang, karena harus jaga bayi dan anak-anak,” tutur Arsyi. 

Dua anaknya masih balita—satu berusia empat bulan dan satu tahun—dan anak kelima mengalami stunting karena kekurangan gizi.

Tersentuh Publik, Datang Bantuan

Kisah Arsyi pertama kali menarik perhatian publik setelah selebgram Herlin Kenza mengunggah momen kebersamaan dengan keluarga itu. 

Dalam unggahan itu, Herlin mengajak Arsyi dan anak-anaknya makan di sebuah restoran ternama di Banda Aceh. Video tersebut menyebar luas dan mengetuk banyak hati.

Salah satu yang tersentuh adalah Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST. Ia datang langsung ke tempat tinggal Arsyi pada Rabu, 29 Oktober 2025, membawa sembako, makanan bergizi, dan empat kasur baru untuk mengganti kasur lama yang sudah lapuk.

“Saya tidak bisa membayangkan mereka tidur di ruang sempit tanpa ventilasi. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi soal kemanusiaan,” ujar Irwansyah saat itu.

Ia kemudian mengajak sejumlah pihak, mulai dari camat hingga dinas sosial, untuk turut membantu keluarga ini. 

Saat mengunjungi keluarga Arsy, Irwansyah juga mengajak pihak pemerintah, mulai dari camat, keuchik, kepala dinas sosial, hingga kepala dinas PUPR.

Politisi Muda PKS ini bahkan menghubungi Baitul Mal dan Dinas Kesehatan agar keluarga ini menjadi prioritas penerima bantuan.

Menurutnya, keluarga seperti Arsy harus mendapat dukungan penuh, mulai dari bantuan gizi untuk ibu dan anak, beasiswa bagi anak sekolah, hingga perhatian kesehatan bagi balita yang sedang tumbuh kembang.

Sebagai solusi jangka pendek, Irwansyah berkoordinasi dengan Dinas Perkim Banda Aceh, agar keluarga ini bisa pindah ke Rusunawa milik pemerintah di Gampong Keudah, Banda Aceh.

Rusunawa itu dinilai lebih layak karena ruangannya luas dan tidak lembap seperti tempat tinggal saat ini.
Irwansyah juga berkomitmen membantu biaya pindahan, bahkan dengan uang pribadi bila diperlukan.

Ke depan, Irwansyah berharap keluarga Arsy bisa masuk dalam program rumah bantuan Baitul Mal. Namun, kata Irwansyah, kendalanya adalah Arsy tidak memiliki lahan sendiri, padahal salah satu syarat bantuan rumah dari Baitul Mal adalah kepemilikan tanah atas nama pribadi.

Melihat kondisi Arsy dan anak-anaknya, Irwansyah berharap ada dermawan yang bersedia menyumbangkan atau menggalang dana untuk membeli sebidang tanah.

“Semoga ada dermawan yang mau menyumbangkan tanah, karena kalau sebagai penerima rumah, kita lihat kondisi sudah sangat layak,”ujarnya.

Dengan begitu, ia berjanji akan mengadvokasi agar keluarga tersebut mendapat rumah bantuan yang layak untuk membesarkan anak-anaknya.

Menurutnya, pemerintah harus hadir memberi perhatian penuh kepada keluarga ini—mulai dari ibu yang menyusui hingga anak-anak yang bersekolah dan balita yang membutuhkan nutrisi.

Baca juga: Di Banda Aceh, Mulai Tukang Parkir hingga Tukang Bangunan Dilindungi Jaminan Kecelakaan

Mendengar rencana advokasi rumah dari Ketua DPRK, Arsy tampak bahagia dan berharap impian kecilnya bisa terwujud.

Ia mengaku selama ini tak pernah berani bermimpi memiliki rumah sendiri. Baginya, bisa makan dan membayar sewa kos saja sudah cukup. Namun, setelah mendengar ada kemungkinan mendapat rumah bantuan, wajahnya tampak sumringah.

“Kalau punya rumah sendiri, mungkin saya tidak perlu mengamen lagi. Bisa jualan sayur kecil-kecilan di depan rumah,” ujar Arsy penuh harap.

Kini, Arsy sedang dalam proses pendataan untuk masuk dalam tanggungan pemerintah. Hari-harinya masih ia jalani dengan sabar, mengamen demi menafkahi anak-anaknya, sementara sang suami entah di mana rimbanya.

Setelah Irwansyah datang, kini tim Disdukcapil Kota juga datang melengkapi kebutuhan data administrasi. Lalu ada Puskesmas Baiturrahman memberikan bantuan kesehatan. Arsyi kini menanti kehidupan yang layak dan anak-anak tumbuh di lingkungan yang sehat. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved