Harga Cabai di Aceh Tamiang Mulai Turun, Cabai Rawit Rp26 Ribu Per Kilogram

Penurunan terutama terjadi pada cabai rawit dan beberapa jenis sayuran setelah sebelumnya harganya sempat melonjak. 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sejumlah harga komoditas hortikultura di Aceh Tamiang, mulai menunjukkan penurunan pada pekan kedua November 2025.

Penurunan terutama terjadi pada cabai rawit dan beberapa jenis sayuran setelah sebelumnya harganya sempat melonjak. 

Pedagang cabai di Pasar Pagi Kualasimpang, Akbar, mengatakan harga cabai merah saat ini masih bertahan di kisaran Rp58.000 per kilogram, stabil dalam sepekan terakhir.

Sementara harga cabai hijau dan cabai caplak turun menjadi Rp30.000 per kilogram dari harga sebelumnya yang sempat mencapai Rp35.000.

“Kebanyakan harga sudah mulai turun. Cabai merah masih di Rp58 ribu, tapi cabai lain sudah turun, termasuk rawit yang sekarang Rp26 ribu per kilo,” ujar Akbar, Minggu (9/11).

Ia menjelaskan, penurunan harga ini dipengaruhi oleh meningkatnya pasokan dari petani daerah sekitar.

Baca juga: Tabung Freon Milik Usaha Es Kristal di Meulaboh Meledak! Dua Orang Terluka Dilarikan ke RSUD

Persediaan yang mulai lancar membuat harga beberapa komoditas kembali ke level normal setelah sempat tinggi pada akhir Oktober.

Selain cabai, harga sayuran juga mengalami penurunan. Wortel kini dijual seharga Rp16.000 per kilogram, turun dari Rp20.000 sebelumnya.

Tomat berada di harga Rp10.000 per kilogram, sementara kentang dijual Rp13.000 per kilogram.

Menurut Akbar, kondisi ini sangat melegakan bagi pembeli dan pedagang. Volume transaksi di pasar juga mulai kembali ramai setelah harga-harga sempat naik.

“Sekarang pembeli lebih banyak datang lagi karena harga sudah turun. Kalau pas naik, biasanya sepi,” katanya.

Meski demikian, Akbar memperkirakan harga cabai merah masih akan bertahan di level saat ini hingga pasokan dari daerah penghasil benar-benar stabil.

Ia berharap tren penurunan dapat terus berlanjut menjelang akhir bulan agar harga di pasar tidak kembali bergejolak. (*)